TEMPO.CO, Jakarta - Wabah virus corona telah mengubah perayaan Natal anak-anak di Belanda. Sinterklas drive-through sekarang diterapkan agar sama-sama aman.
“Ini sebuah alternative yang bagus, jadi kami bisa ketemu anak-anak dan anak pun bisa melihat Sinterklas secara langsung,” kata Nienke Spruit, petugas yang membantu drive-in Sinterklas di Kota Apeldoorn, Minggu, 22 November 2020.
Seorang wanita membawa pohon pinus yang dipilihnya untuk persiapan Natal di The Dutch Hoge Veluwe National Park in Otterlo, Belanda, 7 Desember 2019. Pengunjung dapat membawa kapak mereka sendiri, atau meminjam gergaji untuk memotong pohon pinus yang dipilihnya. REUTERS/Piroschka van de Wouw
Puluhan mobil mengantri agar anak-anak dalam mobil bisa kena giliran menyanyi di depan Sinterklas atau menggambar sebagai ucapan terima kasih atas kado yang dibagikan.
Dalam tradisi masyarakat Belanda, Sinterklas akan melakukan perjalanan selama dua pekan untuk membagi-bagikan biskuit dan kado. Acara bagi-bagi kado ini akan berakhir pada 5 Desember 2020.
Wabah virus corona telah menciptakan perubahan yang signifikan di Belanda, di mana acara-acara publik dilarang dan tidak boleh mengadakan acara kumpul-kumpul lebih dari empat orang.
Pada bulan lalu, Pemerintah Belanda mendesak masyarakat agar membatasi berbagai jenis perayaan. Sedangkan beberapa festival di kota kecil dan kota besar, yang biasa digelar dan dihadiri orang banyak, harus dibatalkan.
Sumber: https://www.reuters.com/article/us-health-coronavirus-netherlands-stnich/drive-ins-let-dutch-kids-have-socially-distanced-meeting-with-st-nicholas-idUSKBN2831SS