TEMPO.CO, Jakarta - Dua negara bagian paling padat di Australia pada Senin, 23 November 2020 membuka kembali pintu-pintu perbatasannya setelah ditutup lebih dari empat bulan.
Negara bagian New South Wales dan Victoria menutup perbatasan pada awal Juli 2020 atau untuk pertama kalinya dalam lebih dari satu abad demi menekan penyebaran virus corona di Kota Melbourne, Ibu Kota Victoria. Kebijakan membuka pintu-pintu perbatasan di dua negara bagian itu menaikkan harapan kehidupan akan segera kembali normal dan ekonomi cepat pulih.
Pintu perbatasan negara bagian Victoria dan New South Wales terakhir kali ditutup pada 1919 saat terjadi wabah flu Spanyol.
Rak-rak sayuran terlihat hampir kosong di sebuah supermarket di tengah wabah penyakit Covid-19 di Melbourne, Victoria, Australia, Ahad, 2 Agustus 2020. Saat ini Australia mengalami kemunculan kembali wabah virus corona. Klarissa Leahy via REUTERS
Pencabutan pintu-pintu perbatasan pada tengah malam ini disambut gembira masyarakat di kedua negara bagian. Sopir yang melintasi wilayah perbatasan membunyikan klakson yang disambut positif oleh masyarakat yang tinggal di wilayah perbatasan.
Dengan dibukanya kembali pintu perbatasan ini, maka gelombang lalu-lintas udara antara Ibu Kota Melbourne dan Sydney kemungkinan bakal meningkat. Sebelum pandemi terjadi, jalur udara yang menghubungkan Kota Melbourne ke Sydney adalah yang tersibuk. Pada Senin, 23 November 2020, bandara di Sydney diperkirakan kedatangan hampir 4 ribu penumpang dari 26 penerbangan yang berasal di negara bagian Victoria.
Selain untuk melonggarkan aktivitas bisnis di kedua negara bagian, pencabutan pintu perbatasan juga memungkinkan lebih banyak orang kembali bekerja setelah beberapa sektor terpukul selama pandemi virus corona, termasuk industri penerbangan.
“Hari ini beberapa orang yang belum kembali bekerja sejak Maret 2020 akan naik pesawat terbang untuk pertama kalinya,” kata CEO Qantas Alan Joyce.
Victoria adalah salah satu negara bagian di Australia yang padat penduduknya, yang tampaknya sudah secara efektif mengatasi virus corona setelah selama 24 hari berturut-turut dilaporkan tidak ada kasus baru Covid-19.
Pada Minggu, 22 November 2020, Victoria yang sebulan lalu menjadi episentrum virus corona, telah melonggarkan aturan penggunaan masker di luar rumah dan membolehkan acara kumpul-kumpul. Kasus positif Covid-19 di sana pun mulai menurun secara stabil.
Sumber: https://news.trust.org/item/20201122214021-bn91t/