Dalam tulisannya di New York Times, dia mengatakan mengikuti prinsip, takut ketika yang orang lain meraup uang dan meraup uang ketika orang lain takut.
Buffett menyatakan kedepan saham akan lebih cerah, meski harga-harga saham masih naik-turun. Seperti yang terjadi pada pekan ini, Dow Jones mencapai 976 poin pada Haris Senin, kemudian jatuh 76 poin Selasa dan terjun bebas 733 poin Rabu, kemudian naik kembali 401 poin pada Kami.
“Biar saya perjelas satu hal: saya tidak bisa memprediksi jangka pergerakan jangka pendek pasar saham,” tulisnya. “Saya tidak bisa melihat dengan jelas apakah saham akan naik atau turun bulan ini atau tahun ini dari sekarang. Bagaimanapun, saham akan bergerak naik. Jadi sebelum ada sentimen lainnya atau arah ekonomi meningkat segeralah membeli. Jadi, jika saya menunggu robin (jenis burung), musim semi akan lewat,' ujarnya.
Mengingat depresi tahun 1930, Buffett mengalami kerugian besar pada 8 Juli 1932. Kondisi ekonomi semakin memburuk sampai Presiden Franklin Roosevelt menjadi presiden Maret 1933, tapi pada saat yang sama pasar merangkak sampai 30 persen.
“Berita buruk adalah teman baik investor,” ujar Buffett. “Yang membuat kamu bisa membeli saham-saham Amerika yang sedang murah.”
Bloomberg| CNN| MSNBC| Nur Haryanto