TEMPO.CO, Jakarta - Sekjen PBB Antonio Guterres pada Jumat, 20 November 2020, memperingatkan Yaman dalam posisi bahaya kelaparan terburuk yang pernah terjadi di dunia dalam beberapa dekade terakhir. Guterres pun meminta adanya gerakan unilateral setelah Amerika Serikat mengancam akan memasukkan kelompok radikal Houthi ke dalam daftar hitam.
“Dalam situasi yang rapuh terkait kelaparan dan momen penuh harapan atas sejumlah pembicaraan, kami yakin setiap inisiatif sepihak mungkin tidak akan berhasil positif. Saya rasa tidak seharusnya kita mengguncang perahu saat ini,” kata Guterres, terkait rencana Amerika memasukkan Houthi ke dalam daftar hitam.
Hanaa Ahmad Ali Bahr, gadis cilik penderita malnutrisi duduk di pangkuan ayahnya di sebuah kota kumuh di Hodeidah, Yaman, Senin, 25 Maret 2019. Diperkirakan 85.000 anak di bawah 5 tahun dikabarkan meninggal karena kelaparan ekstrem sejak 2015. REUTERS/Abduljabbar Zeyad
Tenaga relawan mulai waswas jika Washington menunjuk Houthi sebagai organisasi teroris asing (FTO), ini akan membuat bantuan ke Yaman sulit sampai.
Militer Arab Saudi telah memimpin koalisi ke Yaman pada 2015, yang didukung angkatan bersenjata Yaman, untuk memerangi kelompok Houthi. PBB mencoba menghidupkan lagi perundingan damai demi mengakhiri perang mengingat Yaman sekarang ini menderita secara ekonomi dan pandemi Covid-19 telah membuat mata uang negara itu anjlok.
“Dengan tidak adanya tindakan, jutaan nyawa mungkin akan hilang,” kata Guterres, Jumat, 20 November 2020.
Guterres menggambarkan Yaman berada dalam krisis kemanusiaan terbesar di dunia, di mana 80 persen dari total populasi di negara itu membutuhkan bantuan.
Seorang diplomat dari negara barat, yang tak mau disebut namanya, mengatakan memasukkan Houthi ke dalam daftar FTO tidak akan berkontribusi pada kemajuan Yaman.
“Tampaknya mereka (Amerika) ingin melakukan apapun yang bisa meningkatkan tekanan pada Iran,” kata diplomat tersebut.
Kepala bantuan PBB Mark Lowcock mengatakan pihaknya pada tahun ini menerima uang bantuan yang jumlahnya lebih sedikit dibanding tahun lalu. Tahun ini uang bantuan yang diterima PBB sekitar USD 1,5 miliar atau Rp 21 triliun untuk operasional kemanusiaan di Yaman, sedang pada tahun lalu mereka menerima USD 3 miliar.
Sumber: https://www.reuters.com/article/us-yemen-security-un/u-n-chief-says-yemen-in-imminent-danger-of-famine-warns-against-unilateral-moves-idUSKBN2801XI