TEMPO Interaktif, Tokyo: Satu perusahaan Jepang mengatakan telah menemukan bahan kimia beracun melamin di bubuk telur kering yang diimpor dari Cina.
Perusahaan perdagangan besar Jepang Mitsui & Co. mengatakan kemarin bahwa perusahaannya telah menarik bubuk telur setelah mendeteksi kandungan melamin di dalamnya.
Bubuk telur sering digunakan untuk kue kering, pasta dan produk permen.
Mitsui mengimpor 20 ton bubuk telur Cina di bulan September, yang sebagian besar dijual ke Q.P. Egg Corp., unit dari pembuat mayones Q.P. Corp.
Sekitar 0,4 ton bubuk telur telah dikonsumsi, namun belum ada laporan masalah kesehatan.
Temuan itu muncul setelah produsen Cina, Dalian Hanovo Foods, memberi tahu Mitsui bahwa melamin telah terdeteksi dalam produk bubuk telur dan makanan unggas.
"Mitsui telah menarik semua produk bubuk telur yang belum digunakan dan berencana untuk mengirim balik ke Cina atau menghancurkannya," sebagaimana ditulis dalam pernyataan perusahaan.
Secara terpisah, Kementerian Kesehatan Jepang mengatakan telah mendeteksi melamin dalam ayam goreng beku yang diimpor dari Cina. Ayam goreng itu belum didistribusikan ke pasar, menurut Kementerian.
Cina mengatakan empat bayi tewas dan lebih dari 5.800 lainnya masih menjalani perawatan setelah minum susu mengandung melamin.
Polisi Jepang juga telah menyelidiki kacang hijau beku buatan Cina yang minggu ini didapati memiliki kandungan pestisida ribuan kali atas batas legal.
AFP/Erwin