TEMPO.CO, Jakarta - Problem jaringan internet tidak mencapai pedesaan ternyata tak hanya di Indonesia. Di Siberia, problem serupa juga ada. Bahkan, seorang mahasiswa asal Siberia, Alexei Dudoladov, sampai harus memanjat pohon di tengah musim salju karena hanya di sanalah ada internet cukup kencang untuk perkuliahan jarak jauh.
"Sebenarnya di rumahku ada internet, namun hanya 2G dan itu tidak cukup untuk bisa mengikuti perkuliahan online," ujar Dudoladov, dikutip dari kantor berita Reuters, Rabu, 18 November 2020.
Dudoladov, 21 tahun, adalah blogger dan mahasiswa transportasi air yang mengenyam pendidikan di Omsk Institute of Water Transport, Siberia, Rusia. Di sana, ia tinggal di sebuah desa yang jaraknya kurang lebih 2000 kilometer dari pusat kota Moskow.
Semenjak kampus-kampus di Rusia ditutup untuk menekan pandemi COVID-19, Dudoladov memutuskan untuk pulang ke rumahnya di pedesaan. Namun, ia lupa memperhitungkan bahwa internet di pedesaan belum tentu sekencang yang ia dapat di kota. Alhasil, setiap kali perlu menghadiri kuliah online, Dudoladov harus berjalan kurang lebih 300 meter dari rumahnya untuk memanjat pohon setinggi 8 meter dan mencari sinyal internet.
Tahu bahwa dirinya tidak bisa terus-terusan memanjat pohon untuk kuliah, Dudoladov membuat kampanye kecil-kecilan dengan TikTok. Di sana, ia menyerukan keluhannya soal jaringan internet agar didengar oleh Gubernur Siberia Alexander Burkov. Ia meminta pemerintah daerah untuk juga memperhatikan jaringan internet di desa, terutama untuk mereka yang perlu mengambil kuliah online.
Kabar baiknya, keluhan Dudoladov didengar oleh pemerintah Rusia. Kabar buruknya, langkah mereka tidak sesuai harapan Dudoladov. Bukannya memperbaiki jaringan internet di daerahnya, mereka malah berencana memindahkan Dudoladov ke pedesaan dengan jaringan internet lebih bagus, Stankevichi. Malah, dalam salah satu respon, ia disarankan untuk mencari koneksi internet dekat jalan raya.
"Saya diberikan rencana studi yang berbeda, tetapi mereka tidak peduli dengan nasib pelajar lainnya. Kenapa orang di kota bisa belajar dari rumah mereka sementara kami harus belajar di jalan raya, atap, atau pohon?" ujar Dudoladov menyampaikan kekesalannya.
ISTMAN MP | REUTERS