Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Internet Lamban, Mahasiswa Siberia Panjat Pohon untuk Kuliah Online

image-gnews
Alexei Dudoladov, 21 tahun, mahasiswa yang tinggal di wilayah pelosok Rusia kesulitan belajar online karena susah sinyal. Sumber: Reuters/asiaone.com
Alexei Dudoladov, 21 tahun, mahasiswa yang tinggal di wilayah pelosok Rusia kesulitan belajar online karena susah sinyal. Sumber: Reuters/asiaone.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Problem jaringan internet tidak mencapai pedesaan ternyata tak hanya di Indonesia. Di Siberia, problem serupa juga ada. Bahkan, seorang mahasiswa asal Siberia, Alexei Dudoladov, sampai harus memanjat pohon di tengah musim salju karena hanya di sanalah ada internet cukup kencang untuk perkuliahan jarak jauh.

"Sebenarnya di rumahku ada internet, namun hanya 2G dan itu tidak cukup untuk bisa mengikuti perkuliahan online," ujar Dudoladov, dikutip dari kantor berita Reuters, Rabu, 18 November 2020.

Dudoladov, 21 tahun, adalah blogger dan mahasiswa transportasi air yang mengenyam pendidikan di Omsk Institute of Water Transport, Siberia, Rusia. Di sana, ia tinggal di sebuah desa yang jaraknya kurang lebih 2000 kilometer dari pusat kota Moskow.

Semenjak kampus-kampus di Rusia ditutup untuk menekan pandemi COVID-19, Dudoladov memutuskan untuk pulang ke rumahnya di pedesaan. Namun, ia lupa memperhitungkan bahwa internet di pedesaan belum tentu sekencang yang ia dapat di kota. Alhasil, setiap kali perlu menghadiri kuliah online, Dudoladov harus berjalan kurang lebih 300 meter dari rumahnya untuk memanjat pohon setinggi 8 meter dan mencari sinyal internet.

Tahu bahwa dirinya tidak bisa terus-terusan memanjat pohon untuk kuliah, Dudoladov membuat kampanye kecil-kecilan dengan TikTok. Di sana, ia menyerukan keluhannya soal jaringan internet agar didengar oleh Gubernur Siberia Alexander Burkov. Ia meminta pemerintah daerah untuk juga memperhatikan jaringan internet di desa, terutama untuk mereka yang perlu mengambil kuliah online.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kabar baiknya, keluhan Dudoladov didengar oleh pemerintah Rusia. Kabar buruknya, langkah mereka tidak sesuai harapan Dudoladov. Bukannya memperbaiki jaringan internet di daerahnya, mereka malah berencana memindahkan Dudoladov ke pedesaan dengan jaringan internet lebih bagus, Stankevichi. Malah, dalam salah satu respon, ia disarankan untuk mencari koneksi internet dekat jalan raya.

"Saya diberikan rencana studi yang berbeda, tetapi mereka tidak peduli dengan nasib pelajar lainnya. Kenapa orang di kota bisa belajar dari rumah mereka sementara kami harus belajar di jalan raya, atap, atau pohon?" ujar Dudoladov menyampaikan kekesalannya.

ISTMAN MP | REUTERS

https://uk.reuters.com/article/uk-health-coronavirus-russia-blogger/siberian-student-scales-birch-tree-for-internet-access-as-classes-move-online-idUKKBN27W1XJ

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

1 jam lalu

Duta Besar RI untuk Federasi Rusia, Jose Tavares. ANTARA/HO-KBRI Moskow.
Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

BUMN energi nuklir Rusia, Rosatom, telah sejak lama menawarkan kerja sama pengembangan PLTN ke Indonesia


Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

2 jam lalu

Seorang tersangka penyerangan penembakan di tempat konser Balai Kota Crocus dikawal di dalam pengadilan distrik Basmanny di Moskow, Rusia 24 Maret 2024. REUTERS/Shamil Zhumatov
Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."


Bos Mata-mata Rusia Datangi Korea Utara, Bahas Apa?

15 jam lalu

Kim Jong Un bersalaman dengan Menlu Rusia Sergei Lavrov di Pyongyang, Korea Utara, 19 Oktober 2023. Kemenlu Rusia/Handout via REUTERS
Bos Mata-mata Rusia Datangi Korea Utara, Bahas Apa?

Kepala Intelijen Rusia mendatangi Korea Utara untuk membahas berbagai hal.


Putin Tak Serang Anggota NATO, Tapi Ancam Tembak Jet F-16

21 jam lalu

F-16 Fighting Falcon yang ditugaskan di Sayap Tempur ke-8 mengalami 'darurat dalam penerbangan', jatuh di Laut Kuning [File: Ints Kalnins/Reuters]
Putin Tak Serang Anggota NATO, Tapi Ancam Tembak Jet F-16

Putin mengatakan pesawat F-16 mampu mengangkut senjata nuklir. Ia menyatakan tak akan menyerang anggota NATO, tapi tembak jatuh F-16.


Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

1 hari lalu

Petugas pemadam kebakaran Rusia memadamkan api di tempat konser Balai Kota Crocus menyusul penembakan di Krasnogorsk, di luar Moskow, Rusia, 22 Maret 2024. Sekelompok hingga lima pria bersenjata menyerang Balai Kota Crocus di wilayah Moskow, kata layanan darurat Rusia . Setidaknya 40 orang tewas dan lebih dari 100 orang terluka dalam serangan teroris itu, kata badan intelijen Rusia, FSB. EPA-EFE/VASILY PRUDNIKOV
Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.


Rusia Kirimkan Lebih dari 29 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

1 hari lalu

Truk bantuan yang membawa pasokan kemanusiaan ke Gaza menunggu di Gerbang 96, pintu masuk yang baru dibuka memungkinkan akses lebih cepat ke Gaza utara, di Israel, 21 Maret 2024. REUTERS/Amir Cohen
Rusia Kirimkan Lebih dari 29 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Penerbangan khusus Rusia mengirimkan bantuan kemanusiaan gelombang ke-20 ke Gaza melalui Bulan Sabit Merah Mesir


Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Meminta Pemilihan Ulang

2 hari lalu

Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Meminta Pemilihan Ulang

Permohonan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud serupa, yakni meminta Mahkamah Konstitusi mendiskualifikasi Gibran dan pemilihan presiden ulang.


24 Tahun Vladimir Putin Menjadi Presiden Rusia, Pemilu Tahun ini Menang Besar

2 hari lalu

Presiden Rusia, Vladimir Putin. Kremlin via RUETERS
24 Tahun Vladimir Putin Menjadi Presiden Rusia, Pemilu Tahun ini Menang Besar

24 tahun, Vladimir Putin berhasil mempertahankan tahta politiknya. Bagaimana rekam jejaknya berkuasa sebagai Presiden Rusia terlama?


2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

2 hari lalu

Seorang tersangka penyerangan penembakan di tempat konser Balai Kota Crocus dikawal di dalam pengadilan distrik Basmanny di Moskow, Rusia 24 Maret 2024. REUTERS/Shamil Zhumatov
2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki


Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

2 hari lalu

Kandidat presiden Rusia dan Presiden petahana Vladimir Putin tiba untuk berbicara setelah tempat pemungutan suara ditutup pada hari terakhir pemilihan presiden, di Moskow, Rusia, 17 Maret 2024. REUTERS/Maxim Shemetov
Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow