TEMPO.CO, - Hatice Cengiz, tunangan mantan kolumnis Washington Post yang tewas dibunuh, Jamal Khashoggi, mendesak para pemimpin dunia untuk memboikot KTT G20 yang akan diselenggarakan oleh Arab Saudi akhir bulan ini.
Cengiz mengkritik keputusan mengizinkan Arab Saudi sebagai tuan rumah KTT G20. Menurut dia, hal ini menunjukkan dunia internasional membiarkan pihak Kerajaan Arab Saudi menutupi dugaan keterlibatannya dalam pembunuhan Khashoggi.
"Fakta bahwa KTT G20 diselenggarakan oleh Arab Saudi memberikan pesan bahwa orang-orang melanjutkan hidup mereka seolah-olah tidak terjadi apa-apa," katanya dikutip dari Middle East Eye, Selasa, 17 November 2020.
Khashoggi yang dikenal sebagai kritikus Kerajaan Arab Saudi tewas dibunuh dan mayatnya dipotong-potong di konsulat Arab Saudi di Istanbul hampir dua tahun lalu. Ia sebelumnya adalah orang dalam kalangan kerajaan namun beralih menjadi pengkritik. Kasus kematiannya menyeret penguasa de facto kerajaan, Putra Mahkota Mohammed bin Salman, karena diduga memerintahkan pembunuhan itu.
Cengiz menuturkan pembunuhan Khashoggi menunjukkan banyak dugaan pelanggaran hukum yang dilakukan oleh pihak kerajaan, termasuk pemenjaraan terhadap aktivis perempuan.
Baca Juga:
Ia pun mengajak publik dan jurnalis untuk terus mengawal pembunuhan Khashoggi. "Alasan kasus Jamal masih signifikan adalah kamu sebagai wartawan dan saya sebagai saksi dari kejadian ini, belum menyerah untuk menindaklanjuti kasus ini," ucap dia.
Menjelang KTT G20, ekonom pemenang Nobel, Joseph Stiglitz, ikut mengkritik MBS atas pembunuhan Khashoggi dan pemenjaraan aktivis hak-hak perempuan. Selama pidatonya di KTT Think 20 (T20) bulan lalu, Stiglitz mengutuk putra mahkota karena mengizinkan orang-orang yang membunuh Khashoggi untuk melarikan diri dari hukuman kriminal.
MIDDLE EAST EYE
Sumber:
https://www.middleeasteye.net/news/khashoggi-fiancee-world-leaders-saudi-arabia-g20-summit