TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Hassan Rouhani akan menerapkan lockdown ketat di ratusan kota ketika Iran menghadapi gelombang ketiga Covid-19.
Dalam pidato yang disiarkan televisi, Rouhani mengatakan lockdown ketat level 3 atau "merah" di ibu kota Teheran dan 100 kota lainnya pada Sabtu depan.
Bisnis dan jasa yang tidak penting akan ditutup dan mobil tidak akan diizinkan keluar atau masuk, kata Wakil Menteri Kesehatan Alireza Raisi dalam jumpa pers yang disiarkan televisi, dikutip Reuters, 14 November 2020.
Pejabat kesehatan Iran telah merancang sistem kode warna yang menunjukkan tingkat keparahan wabah virus corona di Iran.
"Tujuannya bukan untuk menutup bisnis orang, tapi kita harus menetapkan batasan," kata Raisi.
Sekitar 150 kota kecil dan besar dinilai "oranye" atau level 2, katanya.
Pada lockdown level 2, sepertiga karyawan dapat pergi bekerja sedangkan di 155 kota di mana peringkat "kuning" atau tingkat 1, dua pertiga dari tenaga kerja dapat bekerja dari tempat kerja mereka.
"Penutupan tidak terbatas pada pekerjaan, tetapi juga universitas, sekolah dan pusat pelatihan," kata Hassan Rouhani. "Di kota berzona merah dan oranye, pelatihan akan berlangsung dari jarak jauh."
Iran melaporkan 452 kematian akibat Covid-19 selama 24 jam terakhir sehingga totalnya menjadi 41.034, juru bicara kementerian kesehatan Sima Sadat Lari mengatakan kepada TV pemerintah pada hari Sabtu, sementara total kasusnya naik 11.203 menjadi 749.525.
Pejabat senior kementerian Iraj Harirchi memperingatkan jumlah orang yang terinfeksi dan kematian akan berlipat ganda dalam dua minggu mendatang.
Pemerintah Iran pada hari Selasa memberlakukan jam malam selama satu bulan di kota-kota besar yang mengharuskan semua bisnis yang tidak penting tutup pada pukul 6 sore.
Sumber:
https://uk.reuters.com/article/uk-health-coronavirus-iran/iran-to-tighten-covid-19-restrictions-next-saturday-rouhani-idUKKBN27U0EA