Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dunia Dalam Sepekan: Manuver Donald Trump, COVID-19, Hingga Pemilu Myanmar

image-gnews
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sepekan lebih berlalu, Pemilu AS masih menjadi sorotan pekan ini. Inkumben Donald Trump mengambil langkah hukum untuk membalikkan keadaan. Di belahan dunia lain, urusan Pemilu Myanmar berpotensi panjang juga. Berikut ringkasan peristiwa-peristiwa dunia yang mengisi kanal internasional Tempo.co sepekan terakhir:

1. Manuver Donald Trump Halangi Transisi Joe Biden

Presiden AS Donald Trump meninggalkan lokasi setelah meletakkan karangan bunga di Makam Prajurit Tidak Dikenal dalam perayaan Hari Veteran di Pemakaman Nasional Arlington di Arlington, Virginia, AS, Rabu, 11 November 2020. Sebelumnya Trump telah menyatakan yakin menang, dan menuduh telah terjadi kecurangan. REUTERS/Carlos Barria

Inkumben Presiden Amerika Donald Trump belum menyerah walau berbagai media sudah menyatakan Joe Biden sebagai Presiden Amerika Terpilih. Walau kansnya untuk menang tipis, ia tetap mengajukan gugatan di berbagai negara bagian soal dugaan kecurangan Pemilu AS. Salah satunya di Michigan.

Sikap Donald Trump yang menolak mengakui kekalahan berpotensi membuat transisi pemerintahan ke presiden terpilih, Joe Biden, terganggu. Alasannya proses transisi biasa diurus tim Presiden Amerika Terpilih dan badan Layanan Administrasi Umum (GSA).

Joe Biden sendiri mengaku sampai sekarang dirinya belum bisa mendapatkan laporan intelijen harian ataupun bekerjasama dengan lembaga-lembaga pemerintah. Alhasil, dia terpaksa mengisi kekurangan dengan merekrut tenaga-tenaga ahli tambahan agar transisi tetap berjalan lancar walau berpotensi telat. Beritanya bisa dibaca di sini.

2. Aung Sang Suu Kyi Menang, Oposisi Minta Pemilu Diulang

Menteri Luar Negeri Myanmar Aung San Suu Kyi tersenyum usai bertemu dengan Menteri Luar Negeri Norwegia Borge Brende di Kementerian Luar Negeri Myanmar di Naypyitaw, Myanmar 6 Juli 2017. [REUTERS / Soe Zeya Tun]

Kubu Oposisi Myanmar, Partai Solidaritas dan Pembangunan (USDP) menyatakan tidak akan mengakui pemilu yang digelar awal pekan ini. Menurut mereka, pemilu telah dilakukan secara tidak adil dan mereka meminta pemilu untuk digelar ulang.

Partai Liga Nasional Demokrasi (NLD), yang dipimpin oleh Aung San Suu Kyi, memang unggul dalam penghitungan suara terakhir. Partai tersebut mengamankan mayoritas kursi di Parlemen Myanmar sehingga bisa membentuk pemerintahan selanjutnya.

Sejauh ini, mereka telah mengumpulkan 346 kursi, lebih dari 322 kursi yang dibutuhkan untuk membentuk pemerintahan baru. Dengan kata lain, Aung San Suu Kyi sudah bisa dipastikan akan menjadi Kepala Pemerintahan Myanmar berikutnya. Beritanya bisa dibaca di sini.

3. Kolega Didiskualifikasi, Seluruh Anggota Parlemen Hong Kong Kompak Mundur



Seluruh anggota pro demokrasi di Parlemen Hong Kong kompak memutuskan mundur. Hal tersebut menyusul didiskualifikasinya empat kolega mereka oleh Pemerintah Hong Kong karena dianggap mengancam keamanan nasional ketika mendukung Hong Kong merdeka.

Diskualifikasi itu sendiri mengacu pada regulasi baru yang disahkan Cina dan Hong Kong. Regulasi itu memberi kuasa pada pemerintah untuk menindak anggota parlemen yang berseberangan tanpa harus melalui pengadilan. Mendukung Hong Kong merdeka hanya salah satu hal yang dilarang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Negara-negara tetangga memprotes langkah Pemerintah Hong Kong dan Cina tersebut. Menurut mereka, regulasi yang diterapkan otomatis mengakhiri otonomi Hong Kong dan melanggar perjanjian internasional. Mereka medesak regulasi dibatalkan atau akan ada sanksi untuk Cina dan Hong Kong. Beritanya bisa dibaca di sini.

4. Armenia dan Azerbaijan Berdamai di Nagorno-Karabakh



Setelah sebulan lebih berperang di Nagorno-Karabakh, Armenia dan Azerbaijan akhirnya sepakat untuk meneken kesepakatan damai. Keputusan itu diambil Armenia setelah militer Azerbaijan berhasil melakukan terobosan ke Nagorno-Karabakh dan mengambil alih permukiman di sana.

Pemerintah Armenia mengklaim keputusan berdamai diambil dengan berbagai pertimbangan, termasuk perkembangan pertahanan di lapangan. Walau begitu, warga Armenia tidak bisa menerima kesepakatan damai tersebut dan menggelar unjuk rasa di depan rumah dinas PM Armenia, Nikol Pashinyan.

Untuk memastikan kesepakatan damai berlangsung panjang, Rusia menempatkan personil-personil militernya di Nagorno-Karbakh. Mereka akan berfungsi sebagai milisi perdamaian, mencegah pertempuran kembali terjadi. Turki diagendakan membantu. Baca beritanya di sini.

5. Jelang Musim Dingin, Pandemi COVID-19 di Eropa Memburuk

Seorang fotografer memotret suasana di kawasan Gedung Parlemen di Jembatan Westminster, saat siang hari selama wabah penyakit virus corona (COVID-19), di London, Inggris, Selasa, 31 Maret 2020. REUTERS/Toby Melville

Lebih dari 300.000 orang telah meninggal karena COVID-19 di seluruh Eropa, menurut penghitungan Reuters pada Selasa lalu. Pihak berwenang khawatir bahwa kematian dan infeksi akan terus meningkat saat kawasan itu menuju musim dingin meskipun ada harapan untuk vaksin baru.

Sebagai contoh, di Italia, jumlah kasus COVID-19 di sana sudah mencapai 1 juta orang. Mereka sekarang masuk dalam daftar 10 besar negara terdampak COVID-19. Menurut keterangan Kementerian Kesehatan Italia, jumlah kasus bisa bertambah 30 ribu lebih dalam 24 jam.

Sebagai respon, beberapa negara di Eropa mulai kembali memperketat pembatasan sosialnya. Harapannya, di akhir tahun, pandemi COVID-19 tak kian memburuk. Inggris, misalnya, melakukan lockdown. Di Belanda, kafe, bar, dan restoran akan diminta untuk tutup selama satu bulan kecuali melayani pengantaran ke rumah. Baca beritanya di sini.


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

1 jam lalu

Wan Chai, Hong Kong. Unsplash.com/Letian Zhang
Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni


Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

17 jam lalu

Militer Israel menunjukkan apa yang mereka katakan sebagai rudal balistik Iran yang mereka ambil dari Laut Mati setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, di pangkalan militer Julis, di Israel selatan 16 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.


Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

1 hari lalu

Guru Besar Pulmonologi di FKUI Tjandra Yoga Aditama, yang juga Eks Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara. dok pribadi
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa


KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

1 hari lalu

Bupati Muna (nonaktif), Muhammad Rusman Emba, menjalani pemeriksaan lanjutan, di gedung KPK, Jakarta, Jumat, 19 Januari 2024. Muhammad Rusman, diperiksa sebagai tersangka dalam pengembangan penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi pemberian hadiah atau janji terkait pengajuan Dana Pemulihan Ekonomi Nasional daerah Kabupaten Muna Tahun 2021 - 2022 di Kementerian Dalam Negeri. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.


Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

1 hari lalu

Seorang tentara dari Tentara Pembebasan Nasional Karen (KNLA) berpatroli dengan kendaraan, di samping area yang hancur akibat serangan udara Myanmar di Myawaddy, kota perbatasan Thailand-Myanmar di bawah kendali koalisi pasukan pemberontak yang dipimpin oleh Persatuan Nasional Karen, di Myanmar, 15 April 2024. REUTERS/Athit Perawongmetha
Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma itu telah lama dianggap sebagai negara paria ketika berada di bawah kekuasaan junta militer yang menindas.


Perempuan Tajir Vietnam Truong My Lan Divonis Hukuman Mati, Apa Kesalahannya? Ini Profilnya

3 hari lalu

Truong My Lan. Istimewa
Perempuan Tajir Vietnam Truong My Lan Divonis Hukuman Mati, Apa Kesalahannya? Ini Profilnya

Truong My Lan, taipan real estate dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan di Vietnam. Apa yang diperbuatnya? Berikut profilnya.


Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

4 hari lalu

Mantan Presiden AS dan calon presiden dari Partai Republik Donald Trump berunjuk rasa dengan para pendukungnya pada acara
Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

Donald Trump menilai saat ini adanya kurangnya kepemimpinan Joe Biden hingga membuat Tehran semakin berani


Keluarga WNI Korban Tewas Kebakaran Apartemen di Hong Kong akan Urus Pemulangan Jenazah

5 hari lalu

Petugas pemadam kebakaran bekerja di lokasi sebuah kecelakaan bus tingkat dua di Hong Kong, 10 Februari 2018. Sebanyak 65 penumpang lainnya terluka, dan 33 lainnya dirawat di rumah sakit. AP
Keluarga WNI Korban Tewas Kebakaran Apartemen di Hong Kong akan Urus Pemulangan Jenazah

Perwakilan keluarga dua WNI yang tewas dalam kebakaran apartemen di Distrik Kowloon telah tiba di Hong Kong untuk mengurus pemulangan jenazah.


Menlu Thailand Kunjungi Perbatasan dengan Myanmar, Pantau Evakuasi

7 hari lalu

Seorang personel militer berjaga, ketika 200 personel militer Myanmar mundur ke jembatan ke Thailand pada hari Kamis setelah serangan selama berhari-hari oleh perlawanan anti-junta, yang menyatakan mereka telah memenangkan kendali atas kota perbatasan Myawaddy yang penting, yang terbaru dalam sebuah serangkaian kemenangan pemberontak, dekat perbatasan Thailand-Myanmar di Mae Sot, provinsi Tak, Thailand, 11 April 2024. REUTERS/Soe Zeya Tun
Menlu Thailand Kunjungi Perbatasan dengan Myanmar, Pantau Evakuasi

Menlu Thailand Parnpree Bahiddha-Nukara tiba di perbatasan dengan Myanmar untuk meninjau penanganan orang-orang yang melarikan diri dari pertempuran.


Dua WNI Tewas dalam Kebakaran di Hong Kong

7 hari lalu

Ilustrasi kebakaran. ANTARA
Dua WNI Tewas dalam Kebakaran di Hong Kong

KJRI Hong Kong mengonfirmasi adanya dua WNI yang meninggal dunia akibat kebakaran gedung apartemen di Distrik Kowloon, Hong Kong