TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, memutuskan untuk menjalani rawat rinap di Rumah Sakit Feofania setelah beberapa hari menderita gejala COVID-19. Awalnya, Zelensky mengira dirinya cukup menjalani perawatan dan isolasi di kediamannya.
"Awalnya dia memutuskan berada di rumah, kemudian memutuskan untuk pindah ke rumah sakit. Ia ingin mengisolasi diri dengan benar agar tidak ada yang tertular," ujar keterangan pers Kantor Kepresidenan Ukraina, dikutip dari kantor berita Reuters, Kamis, 12 November 2020.
Kantor Kepresidenan Ukraina melanjutkan bahwa meskipun Zelensky memutuskan untuk dirawat di rumah sakit, kondisinya tidak parah. Dibanding Zelensky, kata mereka, masih banyak pasien yang kondisinya lebih parah.
Zelensky pertama kali dinyatakan tertular COVID-19 pada hari Senin kemarin. Ia tidak sendirian karena beberapa pejabat pemerintahannya pun juga ada yang tertular. Beberapa di antaranya adalah Menteri Keuangan, Menteri Pertahanan, dan Penasehat Senior dari Zelensky.
Kondisi pandemi COVID-19 di Ukraina sendiri menunjukkan peningkatan kasus sejak bulan September dan belum menunjukkan tanda-tanda akan berhenti. Per berita ini ditulis, Ukraina tercatat memiliki 500 ribu kasus dan 9.145 kematian akibat COVID-19.
Situasi yang buruk, ditambah presiden mereka tertular COVID-19, mendorong Ukraina untuk menerapkan lockdown nasional setiap akhir pekan. Harapannya, hal itu akan menekan pandemi tanpa terlalu memukul perekonomian Ukraina.
ISTMAN MP | REUTERS