Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Austria Ingin Terpidana Terorisme Bisa Ditahan Tanpa Batas Waktu

image-gnews
Seorang wanita berkabung untuk mengenang para korban serangan teroris di Wina, Austria, pada 5 November 2020. Pemerintah Austria pada Selasa (3/11) mengumumkan masa berkabung nasional selama tiga hari pascaserangan teror mematikan yang menewaskan sedikitnya empat orang dan satu pelaku di ibu kota negara tersebut pada Senin (2/11) malam. (Xinhua/Georges Schneider)
Seorang wanita berkabung untuk mengenang para korban serangan teroris di Wina, Austria, pada 5 November 2020. Pemerintah Austria pada Selasa (3/11) mengumumkan masa berkabung nasional selama tiga hari pascaserangan teror mematikan yang menewaskan sedikitnya empat orang dan satu pelaku di ibu kota negara tersebut pada Senin (2/11) malam. (Xinhua/Georges Schneider)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebagai tindak lanjut atas aksi terorisme di Wina beberapa hari lalu, pemerintah Austria berencana membuat regulasi baru soal hukuman terhadap teroris. Rencana Austria, mereka yang terbukti sebagai teroris bisa ditahan tanpa batas waktu hingga ia dianggap tak menjadi ancaman lagi.

"Jika penjahat dengan gangguan mental bisa ditahan seumur hidup hingga dia tak lagi dianggap ancaman, maka teroris pun bisa dipenjara hingga seumur hidup," ujar Kanselir Sebastian Kurz, dikutip dari kantor berita Reuters, Rabu, 11 November 2020.

Kurz melanjutkan bahwa hukuman penjara tanpa batas waktu tersebut bisa menjadi opsi pengadilan ketika mengadili tersangka terorisme. Dan, ketika teroris terkait sudah dianggap bukan ancaman lagi, ia akan tetap diawasi secara sistemik lewat penanda elektronik.

Semua langkah tersebut, kata Kurz, dibutuhkan untuk memastikan tidak ada lagi aksi terorisme ke depannya. Ia berkata, Austria memiliki cukup banyak warga yang sudah pernah bergabung dengan ISIS sehingga kesiagaan dan hukuman berat menjadi penting sifatnya.

"Kombatan asing di Austria kurang lebih jumlahnya 150 dan sebagian di antaranya sudah di dalam penjara," ujar Kurz.

Petugas kepolisian memeriksa seorang pria setelah terjadinya penembakan serentak di enam lokasi berbeda di Vienna, Austria, 2 November 2020. Kepolisian Wina di Twitter menyebut, satu pelaku penembakan ditembak mati. REUTERS/Lisi Niesner

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hingga berita ini ditulis belum diketahui bagaimana Pemerintah Austria akan menggolkan wacana itu. Hal itu mengingat ada Konvensi Hak Asasi Manusia Eropa yang ikut mengatur hukuman terhadap nara pidana. Kurz mengklaim kebijakan serupa dipakai di negara lain namun ia tidak menyebut secara spesifik negara mana.

Wakil Kanselir Werner Kogler melengkapi pernyataan Kurz bahwa wacana hukuman tanpa batas itu tidak akan berlaku pada satu jenis teroris saja, tetapi segala jenis. Kelompok Neo-Nazi, kata Kogler, bisa dijerat dengan aturan tersebut.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Wina dilanda serangan teroris pada pekan lalu. Seorang jihadi, yang belum lama keluar dari penjara setelah menjalani hukuman kurungan 2 tahun, kembali beraksi dan membunuh 5 orang. Salah satu korbannya adalah polisi dan Pemerintah Austria merasa bertanggung jawab atas insiden tersebut karena intelijen mereka kecolongan.

ISTMAN MP | REUTERS

https://www.reuters.com/article/us-austria-attack-measures/austria-proposes-indefinite-detention-for-those-posing-terrorist-threat-idUSKBN27R1YZ?il=0

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Densus 88 Tangkap 8 Teroris Diduga Anggota JI sedang Latihan Fisik dan Militer di Poso Sulteng

2 jam lalu

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) DivHumas Polri Brigjen Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko, Jumat (19/1/2024). (ANTARA/Laily Rahmawaty)
Densus 88 Tangkap 8 Teroris Diduga Anggota JI sedang Latihan Fisik dan Militer di Poso Sulteng

Delapan terduga teroris yang sedang latihan fisik dan militer di Poso Sulteng itu disebut punya posisi strategis di Jamaah Islamiyah.


Remaja Penikam Uskup di Sydney Didakwa Terorisme, Terancam Penjara Seumur Hidup

4 jam lalu

Seorang penyerang mendekati Uskup Mar Mari Emmanuel saat kebaktian gereja di Gereja Christ The Good Shepherd di Wakeley, Sydney, Australia 15 April 2024. social media livestream video obtained by REUTERS
Remaja Penikam Uskup di Sydney Didakwa Terorisme, Terancam Penjara Seumur Hidup

Remaja laki-laki berusia 16 tahun telah didakwa melakukan pelanggaran terorisme setelah menikam uskup gereja Asyur di Sydney saat kebaktian gereja.


Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

10 jam lalu

Ilustrasi Densus 88. ANTARA
Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap tujuh orang diduga terafiliasi sebagai anggota kelompok teroris Jamaah Islamiyah


Timur Tengah Memanas, Polri Diminta Waspadai Kebangkitan Sel Terorisme di Indonesia

3 hari lalu

Pemandangan menunjukkan drone atau rudal berlomba-lomba mencari sasaran di lokasi yang dirahasiakan di Israel utara, awal 14 April 2024. Menurut IDF tentara Israel pada awal 14 April Iran meluncurkan rudal dari wilayahnya menuju wilayah Negara Israel. IDF menyerukan masyarakat untuk waspada dan bertindak sesuai dengan pedoman Home Front Command. EPA-EFE/ATEF SAFADI
Timur Tengah Memanas, Polri Diminta Waspadai Kebangkitan Sel Terorisme di Indonesia

Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) meminta Polri mewaspadai aktifnya sel terorisme di Indonesia saat konflik Timur Tengah memanas


KBRI Wina Sajikan Opor dan Lontong Sayur di Acara Halal Bihalal dengan WNI

7 hari lalu

Opor Ayam. Foto: Cookpad.
KBRI Wina Sajikan Opor dan Lontong Sayur di Acara Halal Bihalal dengan WNI

KBRI/PTRI Wina menjamu sekitar 300 orang muslim asal Indonesia di Austria dan Slovenia dalam acara Halal Bihalal Idul Fitri 1 Syawal 1445 Hijriah.


Hijrah Mantan Teroris

10 hari lalu

Hijrah Mantan Teroris

Cap teroris membuat mantan terpidana kasus terorisme kesulitan berbaur di masyarakat. apa yang dilakukan?


TNI Dikabarkan Kembali Pakai Istilah OPM yang Sebelumnya Disebut Teroris

11 hari lalu

Ilustrasi kelompok bersenjata. Shutterstock
TNI Dikabarkan Kembali Pakai Istilah OPM yang Sebelumnya Disebut Teroris

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dikabarkan memerintahkan jajarannya untuk mengubah penyebutan Kelompok Separatis Teroris kembali menjadi OPM


Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

12 hari lalu

Saidakrami Murodali Rachabalizoda, tersangka penembakan di tempat konser Balai Kota Crocus, duduk di balik dinding kaca kandang terdakwa di pengadilan distrik Basmanny di Moskow, Rusia 24 Maret 2024. REUTERS/Shamil Zhumatov
Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia


Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

13 hari lalu

Anggota ISIS memegang bendera di Raqqa , 29Juni 2014. REUTERS
Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.


Tentara Israel Akui Korban Gaza yang Disebut Teroris adalah Warga Sipil

17 hari lalu

Warga menggelar salat jenazag pada korban tewas dalam serangan Israel di Khan Younis, setelah mereka dibawa ke rumah sakit al-Najjar, di Rafah di Jalur Gaza selatan 24 Januari , 2024. Total warga sipil yang tewas di wilayah kantong Palestina itu mencapai 25.100 sejak perang dimulai 7 Oktober. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
Tentara Israel Akui Korban Gaza yang Disebut Teroris adalah Warga Sipil

Satu lagi kebohongan Israel terungkap, sebagian besar korban jiwa di Gaza yang mereka sebut 'teroris' diakui sebagai warga sipil.