TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar Meksiko untuk Amerika Serikat Martha Barcena menyebut di Twitter Joe Biden sebagai calon presiden terpilih. Ucapan Barcena itu bertolak belakang dengan posisi negaranya yang menyebut terlalu cepat mengakui seorang pemenang dalam pemilu Amerika Serikat (AS).
Masih belum dapat dipastikan apakah ucapan Barcena itu memperlihatkan adanya perubahan posisi Pemerintah Meksiko.
La dificultad de traducir: prospective puede traducirse de varias maneras, presunto es una de ellas, virtual sería otra, probable, eventual, futuro. https://t.co/bSNkxnPnrt
— Martha Bárcena (@Martha_Barcena) November 11, 2020
Biden, calon Presiden AS dari Partai Demokrat, pada Sabtu, 7 November 2020 lalu memenangkan pemilu AS setelah memenangkan perhitungan suara di negara bagian Pennsylvania. Akan tetapi, Presiden Donald Trump yang maju dari Partai Republik masih belum mau mengakui hasil pemilu. Sebaliknya, Trump memilih melancarkan gugatan hukum hasil pemilu disejumlah negara bagian agar bisa tetap mempertahankan posisinya sebagai orang nomor satu di AS. Dalam gugatannya, Trump menyebut adanya surat suara ilegal.
Pejabat di beberapa negara bagian menyebut tidak ada penyimpangan yang signifikan dalam pemilu 3 November lalu.
Kementerian Luar Negeri Meksiko tidak secara spesifik mengomentari pernyataan Duta Besar Barcena saat seorang sumber di Kementerian mengatakan (soal kemenangan Biden) sudah diterbitkan oleh Kedutaan.
Sejauh ini, Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador belum mau memberikan ucapan selamat kepada Biden atas kemenangannya dalam pemilu AS, padahal kepala negara dari berbagai belahan negara sudah banyak yang memberikan ucapan selamat padanya.
Sumber: https://www.reuters.com/article/us-usa-election-mexico/mexicos-ambassador-to-u-s-calls-biden-prospective-president-elect-idUSKBN27R0AS