TEMPO Interaktif, Jakarta: Sedikitnya dua tentara Kamboja tewas saat menghadapi serdadu Thailand dalam perang di perbatasn dua negera itu. Adapun dari pihak Thailand ada empat prajurit teruka. Dua negara itu bertikai menyangkut wilayah yang disengketakan.
Menteri Luar Negeri Kamboja Hor Namhong mengatakan, dua prajurit tewas dan dua lain cedera dalam bentrokan yang meletus secara sporadis selama lebih dari dua jam kemarin.
Pertempuran antara Thailand dan Kamboja pecah hanya berselang satu hari setelah Perdana Menteri Kamboja mengultimatum Thailand supaya segera menarik mundur pasukannya dari perbatasan. Jika tidak, Hun Sen mengancam kawasan itu akan menjadi medan pertempuran.
Brigadir Jenderal Bun Thean dari militer Kamboja mengatakan konfrontasi senjata terjadi setelah mereka mendapat laporan 500 tentara Thailand bergerak masuk ke arah perbatasan Kamboja.
Seorang pejabat militer Thailand yang tak mau disebut namanya membenarkan telah terjadi pertempuran di perbatasan. Lokasi perang di sebidang kecil tanah sekitar dua kilometer dari reruntuhan kuil warisan bangsa Khmer yang dibangun pada abad ke-11, sebuah situs warisan dunia yang masuk wilayah Kamboja.
Sengketa perbatasan ini memanas sejak Juli, dan ketegangan memuncak setelah 80 tentara Thailand memasuki wilayah sengketa. Hal itu membuat Kamboja meradang. Di Phnom Penh, Jenderal Neang Phat, yang memegang urusan luar negeri di Kementerian Pertahanan, menolak mengungkapkan jumlah pasukan Kamboja yang disiapkan di perbatasan. "Kami punya cukup pasukan untuk melindungi teritorial kami," katanya.
Menteri Luar Negeri Thailand Sompong Amornviwat mengatakan, pihaknya tengah menyiapkan rencana evakuasi warga Thailand di Kamboja. "Kami telah menyiapkan rencana evakuasi namun kami harus melihat seberapa serius situasinya sebelum rencana itu dilaksanakan," katanya.
AFP, Bangkokpost, Elik