Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ketua Negosiator Palestina Saab Erekat Meninggal Karena COVID-19

image-gnews
Perempuan Palestina mengangkat burung merpati ketika pasukan Israel menghancurkan rumah dan gudangnya, dekat Hebron di Tepi Barat yang diduduki Israel, Ahad, 18 Oktober 2020. REUTERS/Mussa Qawasma
Perempuan Palestina mengangkat burung merpati ketika pasukan Israel menghancurkan rumah dan gudangnya, dekat Hebron di Tepi Barat yang diduduki Israel, Ahad, 18 Oktober 2020. REUTERS/Mussa Qawasma
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Negosiator dan Sekjen Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Saab Erekat, meninggal dunia di usia 65. Dikutip dari kantor berita berita Reuters, ia wafat karena gejala COVID-19 yang ia derita beberapa pekan terakhir. Rencananya, jenazah Saab Erekat akan dimakamkan pada Rabu ini di kota Jericho, Tepi Barat.

"Saab telah menunjukkan kesabaran dan kegigihan yang luar biasa, ditambah keyakinan kuat yang selama ini menjadi karakternya dalam mencapai kemerdekaan untuk Palestina dan damai di Timur Tengah," ujar putri Saab Erekat, Dalal, Selasa, 10 November 2020.

Seperti yang dikatakan Dalal, Saab Erekat bukan negosiator kacangan. Ia memilki pengalaman panjang sebagai negosiator utama dalam sengketa kedaulatan antara Palestina dan Israel. Selain itu ia juga pernah menjadi juru bicara untuk Yasser Arafat dan Mahmoud Abbas, Presiden Palestina sekarang.

Terkait posisi di segketa Israel dan Palestina, Saab Erekat dikenal vokal mendukung solusi dua negara (two state solution). Ia memiliki visi di mana Palestina dan Israel memiliki wilayah kedaulatannya masing masing tanpa harus saling mencaplok. Menurutnya, solusi tersebut lebih sustainable, menimbang demografi, geografi, dan sejarah kedua negara.

Reaksi seorang perempuan Palestina di depan seorang anggota polisi perbatasan Israel ketika pasukan Israel menghancurkan rumah dan gudangnya, dekat Hebron di Tepi Barat yang diduduki Israel, Ahad, 18 Oktober 2020. REUTERS/Mussa Qawasma

Ketika generasi muda mulai menyuarakan solusi satu negara (one state solution), Saab Erekat menolak keras hal itu. Solusi itu tidak akan pernah bekerja di matanya. Sebab, kata ia, demografi Israel dan Palestina berbeda dan itu bisa menimbulkan masalah di kemudian hari. Menurutnya, two state solution tetap jalan yang terbaik walau mungkin akan makan waktu untuk diwujudkan.

"Jika tidak tahun ini, maka lima tahun lagi, 10 tahun lagi, atau 50 tahun lagi. Hal yang disayangkan, semakin lama solusi itu diwujudkan, maka akan semakin banyak korban, kekerasan, dan ekstrimisme. Solusi dua negari bisa diwujudkan," ujar Saab Erekat yakin pada 2019 lalu.

Ketika ia meninggal, konflik Israel dan Palestina mencapai titik baru. Posisi Israel makin kuat berkat normalisasi hubungan dengan negara-negara Arab seperti Bahrain dan UEA. Hal itu mengurangi jumlah dukungan untuk agenda Palestina merdeka.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untuk menghormati jasa-jasa Saab Erekat dan berduka untuknya, Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyatakan tiga hari ke depan sebagai masa berduk. Ia juga menyebut Saab Sereka sebagai pejuang hebat dan kematiannya adalah kehilangan besar untuk Palestina.

"Kami sungguh bersedih atas meninggalnya ia, apalagi di momen-momen sulit seperi yang dihadapi Palestina saat ini," ujar Mahmoud Abbas.

Ucapan duka juga datang dari Israel. Mantan Menteri Luar Negeri Israel, Tzipi Livni, menyebut meninggalnya Saab Erekat sebagai kehilangan besar untuk Palestina. Ia berkata, Saab Erekat menghabiskan sebagian besar waktunya untuk menolong Palestina.

"Mencapai damai adalah takdirnya menurut Erekat. Ketika sakit, dia mengirim pesan ke saya bahwa ia belum selesai menyelesaikan tugas yang menjadi takdirnya," ujar Tzipi Livni mengakhiri.

ISTMAN MP | REUTERS

https://uk.reuters.com/article/uk-health-coronavirus-palestinians-ereka/plos-saeb-erekat-dies-after-contracting-covid-19-idUKKBN27Q1AN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

19 menit lalu

Seorang pria memegang spanduk saat dia melakukan protes di luar Universitas New York, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di New York City, AS, 23 April 2024. REUTERS/Eduardo Munoz
Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.


Kementerian Pertahanan Isreal Dikabarkan Bersiap Menyerang Rafah

45 menit lalu

Asap mengepul setelah serangan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 22 April 2024. REUTERS/Mahdy Zourob
Kementerian Pertahanan Isreal Dikabarkan Bersiap Menyerang Rafah

Kementerian Pertahanan Israel membeli 40 ribu tenda sebagai bagian dari upaya mengevakuasi pengungsi Gaza di Rafah


Fakta-fakta Penemuan Kuburan Massal 300 Mayat di Rumah Sakit di Gaza

2 jam lalu

Petugas menguburkan warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel, setelah jenazah mereka dibebaskan oleh Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di kuburan massal di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 30 Januari 2024. Lusinan warga Palestina yang tidak diketahui identitasnya dimakamkan di pemakaman massal di Gaza setelah pemerintah Israel menyerahkan jenazah yang mereka simpan di Israel. REUTERS/Mohammed Salem
Fakta-fakta Penemuan Kuburan Massal 300 Mayat di Rumah Sakit di Gaza

300 mayat ditemukan dalam kondisi terikat di rumah sakit di Gaza. Di antara mayat itu adalah wanita dan anak-anak.


Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

3 jam lalu

Petugas kepolisian menahan pengunjuk rasa pro-Palestina di Universitas Texas, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Austin, Texas, AS 24 April 2024. REUTERS/Nuri Vallbona
Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

Ribuan pengunjuk rasa ikut protes yang dimpimpin kelompok-kelompok Yahudi untuk perdamaian di Brooklyn, New York, mendesak AS berhenti kirim senjata ke Israel.


Hamas Rilis Video Sandera Amerika Masih Hidup

6 jam lalu

Tslil Ben Baruch, 36, memegang plakat ketika para demonstran menghadiri protes 24 jam, menyerukan pembebasan sandera Israel di Gaza dan menandai 100 hari sejak serangan 7 Oktober oleh kelompok Islam Palestina Hamas, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas.  di Tel Aviv, Israel, 14 Januari 2024. REUTERS/Alexandre Meneghini
Hamas Rilis Video Sandera Amerika Masih Hidup

Hamas merilis kondisi terkini sandera asal Amerika Serikat yang dalam keadaan sehat.


Sempat Diboikot terkait Israel, Unilever Indonesia Sebut Kinerja Perusahaan Membaik

7 jam lalu

Benjie Yap. Foto: Linkedin
Sempat Diboikot terkait Israel, Unilever Indonesia Sebut Kinerja Perusahaan Membaik

Presiden Direktur Unilever Indonesia, Benjie Yap menyatakan kinerja perusahaan tersebut saat ini membaik. Sempat diterpa boikot, diduga terkait Israel


Tolak Proyek Cloud untuk Israel, 50 Karyawan Google Akhirnya Dipecat

8 jam lalu

Kantor pusat Google di Mountain View, California, Amerika Serikat. (theverge.com)
Tolak Proyek Cloud untuk Israel, 50 Karyawan Google Akhirnya Dipecat

Google menjalin kerja sama dengan Israel lewat kontrak Project Nimbus untuk layanan komputasi awan atau cloud senilai hampir Rp 20 triliun.


Jumlah dan Jenis Senjata Iran yang Digunakan Saat Serang Israel

14 jam lalu

Peta serangan langsung Iran ke Israel pada 13 April 2024. X.com/@Iej
Jumlah dan Jenis Senjata Iran yang Digunakan Saat Serang Israel

Iran meluncurkan 320 hingga 350 senjata yang membawa bahan peledak seberat total 85 ton ke Israel pada Sabtu dinihari, 13 April 2024.


Jamaika secara Resmi Mengakui Palestina sebagai Negara

21 jam lalu

Gang bendera di markas besar PBB Eropa terlihat selama Dewan Hak Asasi Manusia di Jenewa, Swiss, 11 September 2023. REUTERS/Denis Balibouse
Jamaika secara Resmi Mengakui Palestina sebagai Negara

Jamaika secara resmi mengumumkan pengakuan Palestina sebagai sebuah negara setelah musyawarah kabinet.


Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

22 jam lalu

Foto yang dirilis pada 15 Februari 2024 menunjukkan sebuah lubang besar di pusat kesehatan UNRWA yang hancur akibat serangan Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Gaza. UNRWA menyebut bahwa data terbaru menunjukkan 84 persen dari seluruh fasilitas kesehatan di Gaza telah mengalami dampak langsung dari serangan-serangan yang terus berlangsung. UNRWA/Handout via REUTERS
Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

Menyusul beberapa negara yang telah menghentikan penangguhan dana UNRWA, Jerman melanjutkan kerja sama dengan badan pengungsi Palestina itu.Menyusul b