TEMPO.CO, Jakarta - Langkah strategis untuk menangani COVID-19 menjadi salah satu janji Joe Biden saat kampanye Pemilu AS. Hal itu mengingat sampai sekarang Amerika masih menjadi episentrum pandemi COVID-19. Per berita ini ditulis, Amerika mencatatkan 10 juta kasus dan 243 ribu korban meninggal akibat COVID-19.
Perkembangan terbaru, Joe Biden akan membentuk satgas COVID-19 yang baru. Hal itu akan menjadi bagian rencana transisi dari pemerintahan inkumben Donald Trump ke dirinya selaku Presiden Amerika Terpilih. Dikutip dari CNN, satgas COVID-19 bentukan Biden akan terdiri dari 12 orang,
"Senin, saya akan menunjuk sekelompok ilmuwan dan ahli terkemuka sebagai penasihat transisi untuk membantu mengambil rencana COVID-19 Biden-Harris dan mengubahnya menjadi cetak biru tindakan yang dimulai pada 20 Januari 2021," ujar Joe Biden dalam pidato kemenangannya.
Berikut beberapa janji Joe Biden soal COVID-19 selama kampanye Pemilu AS yang patut dikawal:
1.Mengembalikan Otoritas CDC
Di masa pemerintahan Donald Trump, Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) kerap dikesampingkan dalam penanganan COVID-19. Sebagai contoh, ketika CDC mengimbau warga memakai makser, Donald Trump menganjurkan sebaliknya. Contoh lain, anggaran CDC untuk 2021 bahkan dipangkas 16 persen oleh Donald Trump.
Joe Biden berjanji membangun kembali otoritas CDC, menjadikan mereka acuan utama dalam menghadapi COVID-19. Selain itu, Joe Biden ingin membentuk platform pengawasan penanganan COVID-19 mulai dari ketersediaan balai perawatan hingga alat pelindung diri. "Saya akan melepas berangus dari para pakar kita agar publik mendapat masukan yang benar," ujar Joe Biden.
Dua orang pejalan kaki melintasi Times Square di New York, Amerika Serikat (AS), pada 28 September 2020. Amerika Serikat menjadi negara dengan jumlah korban meninggal Covid-19 terbanyak di dunia yaitu 211,475 dikutip dari situs Worldometers.info. (Xinhua/Wang Ying)
2.Menjanjikan Perawatan dan Vaksin COVID-19 Gratis
Dalam paparannya di situs joebiden.com, Biden menempatkan penghapusan layanan berbayar sebagai salah satu strateginya melawan COVID-19. Dengan kata lain, Joe Biden menjanjikan warga Amerika bisa mendapat perawatan dan vaksin COVID-19 secara gratis.
Hal itu, kata Biden, akan didukung dengan respon darurat nasional yang efektif. Misalnya, dengan mengadakan minimal 10 tempat tes COVID-19 yang bersifat mobile dan fasilitas drive-through di tiap satu negara bagian. Adapun CDC akan dimintai bantuan untuk menjamin kualitas tes dan perawatan mulai dari pelatihan tenaga ahli hingga bantuan teknis.
3.Memperbaiki Komunikasi dan Koordinasi Terkait COVID-19
Joe Biden juga berjanji memperbaiki koordinasi dan komunikasi ke publik terkait situasi COVID-19. Menurutnya, kekurangan Donald Trump ada pada dua hal itu di mana ia kerap menyampaikan informasi yang tidak akurat.
Untuk memastikan komunikasi tidak melenceng dari fakta, pakar kesehatan masyarakat dan epidemologis akan menjadi saluran utama dalam penyampaikan situasi pandemi COVID-19. Komunikasi yang salah, menurut Joe Biden, bisa berkembang menjadi paranoia, kekacauan, dan stigmatisasi.
Seorang pengendara sepeda melintasi Times Square di New York, Amerika Serikat (AS), pada 28 September 2020. Per tanggal 30 September 2020, Indonesia mencatat 287.008 kasus, dengan jumlah pasien sembuh 214.947, dan meninggal 10.740. (Xinhua/Wang Ying)
4.Menyiapkan Langkah Perbaikan Perekonomian Amerika
Kesehatan tidak hanya menjadi satu-satunya fokus Joe Biden dalam menghadapi pandemi COVID-19. Ia mengatakan di situsnya, bantuan finansial terhadap mereka yang terdampak secara ekonomi juga menjadi perhatiannya.
Sejumlah bantuan dijanjikan Joe Biden. Salah satunya, tunjangan untuk pekerja di sektor publik yang belum mendapat pekerjaan. Selain itu, ia juga berjanji menyiapkan mekanisme pendanaan untuk usaha kecil dan menengah yang membutuhkan pinjaman untuk memulai lagi usaha mereka. Harapannya, hal itu akan memutar roda perekonomian dan membuka lowongan baru juga.
5.Mengajak Dunia Bersama-sama Menangani COVID-19
Joe Biden tahu bahwa pandemi COVID-19 tidak bisa ditangani sendiri. Oleh karenanya, dalam rencana kerja dan janjinya, ia menekankan pentingnya Amerika bekerjasama dengan negara-negara lain untuk melawan pandemi COVID-19. Dalam satu paparannya, ia menyebut akan mengerahkan USAID, Pentagon, Kementerian Kesehatan, dan CDC untuk memobilisasi bantuan internasional.
Selain itu, Joe Biden memaparkan niatannya untuk mendorong Amerika kembali ke keanggotaan Organisasi Kesehatan Dunia, WHO. Hal itu, kata Joe Biden, akan mempermudah koordinasi respon global terkait Pandemi COVID-19. Malah, Joe Biden menyarankan pembentukan badan khusus, yang melibatkan sektor pemerintah maupun swasta, dengan fungsi mengkoordinir segala bantuan COVID-19 secara global, termasuk ketersediaan vaksin.
ISTMAN MP | JOEBIDEN.COM | CNN