TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador pada Sabtu, 7 November 2020 meyakinkan tidak akan mengucapkan selamat kepada pemenang pemilu Amerika Serikat (AS) sampai gugatan hukum yang dilayangkan Presiden Donald Trump untuk perhitungan suara, diputuskan. Langkah ini diambil demi menghindari pergesekan dengan Washington selama masa transisi.
Pemilu 3 November 2020 lalu pada Sabtu, 7 November 2020 diputuskan dimenangkan oleh Joe Biden dari Partai Demokrat. Kemenangan itu diperoleh setelah pemilu di negara bagian Pennsylvania memenangkan Biden sehingga raihan suara elektoralnya melebihi 270 suara atau jumlah yang diperlukan untuk duduk di kursi Presiden AS.
Penyanyi Katy Perry yang baru melahirkan menggunakan sweater dress yang dilengkapi dengan kostum bertuliskan 'vote' saat menyemarakkan Pemilu di Amerika Serikat. Instagram/@katyperry
Meksiko adalah mitra dagang Amerika Serikat dengan nilai perdagangan lebih dari USD 600 miliar pada 2019 lalu. Hubungan bilateral kedua negara yang saling bertetangga sejauh ini sangat penting bagi Meksiko.
“Terkait pemilu AS, kami akan menunggu sampai semua permasalahan hukum diselesaikan. Saya belum bisa mengucapkan selamat pada salah satu kandidat. Saya ingin menunggu sampai proses perhitungan suara elektoral selesai,” kata Lopez Obrador.
Presiden Trump sebelumnya mengajukan gugatan hukum untuk melawan hasil pemilu. Namun petugas penghitung suara elektoral meyakinkan tidak ada bukti signifikan adanya penipuan. Sejumlah ahli hukum mengatakan upaya hukum Trump ini tampaknya tidak akan sukses.
Sumber: https://www.reuters.com/article/us-usa-election-mexico-amlo/mexicos-president-wont-congratulate-biden-until-legal-challenges-resolved-idUSKBN27O005