TEMPO.CO, - Pemerintah Austria memerintahkan penutupan dua masjid terkait penembakan yang menewaskan empat orang di Wina. Penutupan masjid dilakukan setelah pemerintah bertemu dengan pemimpin komunitas muslim Austria.
Masjid yang ditutup adalah Masjid At-Tauhid dan Masjid Melit Ibrahim di Wina. Masjid ini diduga sering dikunjungi pelaku penembakan yang diketahui bernama Kutjim Fezulai.
Menteri Dalam Negeri Karl Nehammer mengatakan penutupan masjid ini adalah langkah tegas terhadap pihak-pihak yang mencoba melanggar hukum di Austria. "Kami akan selalu menghadapi tantangan dari orang-orang yang melakukan kekerasan, organisasi kriminal yang berusaha bersembunyi di balik supremasi hukum, struktur hukum, ini akan menjadi pertempuran permanen," katanya dikutip dari DW, Sabtu, 7 November 2020.
Menteri Integrasi Susanne Raab mengatakan Fejzulai sering mengunjungi dua masjid ini. Ia membantah penutupan masjid sebagai bentuk diskriminasi terhadap Islam.
"Tujuan terorisme adalah untuk membuat irisan antara masyarakat Muslim dan non-Muslim," katanya.
Serangan di Wina ini menyusul serangan di Nice, Prancis, di mana empat orang dibunuh oleh seorang pria asal Tunisia.
Setelah beberapa serangan, Prancis juga mulai menutup masjid dan menindak organisasi yang diduga menyebarkan kebencian.
Sumber:
https://www.aljazeera.com/news/2020/11/6/austria-closes-mosque-promises-to-shut-more-in-wake-of-attack
https://www.upi.com/Top_News/World-News/2020/11/06/Austria-closes-mosque-Islamic-center-linked-to-Vienna-attacker/7371604691568/