TEMPO.CO, Jakarta - Stephanie Gorton, 27 tahun, perempuan asal Australia, tak pernah menyangka laki-laki yang dikenalnya lewat Tinder dan diyakininya sebagai Mr. Right, mencampakkannya dengan cara menyakitkan. Padahal Gorton sudah berhenti dari pekerjaannya dan menjual apartemennya demi menemui pujaan hatinya itu.
Gorton menceritakan dua pekan sebelum terbang ke Skotlandia, Inggris, untuk menemui kekasihnya, Gorton sudah mengemasi barang-barangnya. Dia bahkan sudah mengirimkan via laut sebagian barang-barang bawaannya setelah memutuskan untuk tinggal bersama dengan kekasihnya, yang namanya tidak dipublikasi.
Stephanie Gorton. Sumber:stephgorton__/Instagram/mirror.co.uk
Gorton dan kekasihnya pertama kali berkenalan di Tinder, sebuah aplikasi kencan online. Ketika itu, Gorton sedang melancong ke luar negeri dan pacar Gorton juga sedang pelesiran ditempat yang sama dengan Gorton. Setelah kopi darat, keduanya akhirnya memutuskan berpacaran jarak-jauh.
Kedua sejoli dimabuk asmara itu juga memutuskan untuk membangun rumah bersama di Skotlandia, Inggris. Mereka bahkan sudah memilih nama untuk anak-anak mereka nanti.
Gorton yang tinggal di Perth, lalu memutuskan terbang ke Skotlandia untuk membangun mahligai rumah tangga yang dia kira adalah Mr. Right bagi hidupnya. Namun persis dua pekan sebelum tanggal penerbangan, laki-laki yang penuh misteri itu menjatuhkan ‘bom’ pada Gorton.
Laki-laki tersebut hilang kontak sehingga membuat Gorton panik. Dia bahkan sampai menghubungi calon ibu mertuanya.
Ketika itu, kata hati Gorton sudah memberi sinyalemen ada yang salah bahwa ini bukan hubungan asmara yang sempurna. Namun Gorton yang sudah dibutakan cinta, menepis semua praduga tersebut.
“Saya fikir itu cinta dan cinta pasti tidak mudah sehingga kamu harus memperjuangkannya. Itu mentalitas saya,” kata Gorton.
Pada akhirnya, Gorton menemukan jawabannya. Laki-laki yang dikira Mr. Right baginya itu berselingkuh dengan seorang perempuan asal Afrika Selatan. Sebelumnya, pacarnya itu juga sudah berselingkuh dengan beberapa perempuan yang diklaimnya sebagai teman melancong.
Hal yang membuatnya malu dari kejadian ini adalah dia harus kembali ke tempat kerjanya yang lama dan bertemu lagi dengan orang-orang yang sudah dia pamiti, yang menyangka Gorton akan membangun rumah tangga yang bahagia.
“Saya sungguh malu,” kata Gorton.
Beruntung Gorton belajar banyak dari pengalaman patah hatinya pada 2017 itu. Dia segera bangkit dengan membangun sebuah kelas pelatihan merangkai bunga. Secara mengejutkan, usahanya sukses dan sekarang dia bahkan sudah memiliki 14 pegawai.
Sumber: https://www.mirror.co.uk/news/uk-news/woman-agrees-move-9000-miles-22966283