TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah rekaman video yang diambil dengan kamera ponsel mengkonfirmasi pelaku penembakan di enam titik di Ibu Kota Wina, Austria pada Senin malam, 2 November 2020, sendirian. Kendati begitu, Austria masih menyelidiki kemungkinan pelaku berperan pula sebagai intelijen.
“Sebelum serangan terjadi, menurut informasi ada beberapa hal yang salah,” kata Menteri Dalam Negeri Austria, Karl Nehammer, Rabu, 4 November 2020.
Petugas kepolisian memeriksa sebuah mobil setelah terjadinya penembakan serentak di lokasi berbeda di Vienna, Austria, 2 November 2020. Penembakan dilakukan oleh beberapa laki-laki di enam titik berbeda di pusat Kota Wina, Austria. REUTERS/Leonhard Foeger
Austria sampai Selasa kemarin, 3 November 2020, sudah menahan 14 orang usia 18 tahun – 28 tahun, yang diduga punya sangkut-paut dengan serangan penembakan di Wina tersebut. Mereka yang ditahan juga dimintai keterangan terkait kemungkinan menjadi anggota sebuah kelompok teroris.
Ke-14 orang tersebut juga memiliki latar belakang imigran. Kepala Kepolisian Wina, Gerhard Puerstl, menambahkan beberapa ada yang punya kewarga-negaraan ganda dari Bangladesh, Macedonia Utara, Turki atau Rusia.
Sebelumnya pada Juli 2020, Badan Intelijen Slovakia menyerahkan sejumlah informasi yang mengarah pada kecurigaan pelaku penembakan telah mencoba, namun gagal dalam upayanya membeli amunisi di negara itu.
“Pada langkah selanjutnya, jelas buktinya ada sesuatu yang salah di sini dengan komunikasi,” kata Nehammer, yang meminta agar dibentuk komisi independen untuk mengevaluasi kesalahan yang terjadi.
Setelah mendapat informasi dari Slovakia, Badan Intelijen dalam negeri Austria di tingkat federal dan provinsi melakukan pengecekan yang diperlukan. Sekarang ini, keputusan akhir ada komisi independen untuk melakukan klarifikasi apakah proses (cek & ricek) itu sudah optimal dan sejalan dengan hukum.
Pelaku penembakan yang sudah diidentifikasi, tewas ditembak mati oleh aparat kepolisian saat kejadian. Pelaku, 20 tahun-an, memiliki kewarga-negaraan ganda, yakni Austria dan Macedonia Utara.
Dia lahir di Wina dan pernah didakwa karena mencoba ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS. Dia pun dipenjara karena hal ini, namun dibebaskan lebih awal setelah mendapat pengampunan.
Sumber: https://www.reuters.com/article/us-austria-attack/video-evidence-shows-vienna-gunman-acted-alone-austrian-minister-says-idUSKBN27K20E