TEMPO.CO, Jakarta -Warga Korea Utara ternyata meminati banyak produk Indonesia. Meski hubungan perdagangan antara Indonesia dan Korea Utara sejak tahun 2016 terkendala karena Dewan Keamanan PBB menjatuhkan sanksi terhadap negara itu, namun produk Indonesia tetap tersedia di toko-toko di negara itu.
Indonesia sebagai anggota Dewan Keamanan PBB mau tak mau harus melaksanakan resolusi Dewan Keamanan PBB dipicu program senjata nuklir Korea Utara dinilai mengancam perdamaian dunia dan melanggar hukum internasional. Sebanyak 7 resolusi dikeluarkan untuk Korea Utara.
Duta Besar Indonesia untuk Korea Utara, Berlian Napitupulu hubungan perdagangan praktis terkendala sejak 2016 karena sanksi itu.
Dubes Napitupulu menuturkan, begitupun hubungan dagang kedua negara masih berlanjut melalui pihak ketiga.
Untuk mengetahui produk apa saja yang diminati warga Korea Utara, Dubes Napitupulu menjelaskan, KBRI Pyongyang melakukan survei ke toko-toko untuk mengetahui produk yang diperdagangkan di Korea Utara.
Dari survei itu diketahui ada 188 item produk Indonesia ditemukan di toko-toko. Produk ini dibawa masuk oleh pihak ketiga.
Dari keseluruhan produk buatan Indonesia, ada 10 produk yang paling diminati warga Korea Utara di antaranya mi instan ( Mi Sedap dan Indomi), kopi (Indocafe dan Kopiko), makanan bayi, bumbu penyedap, dabn makanan ringan.
"Untuk produk rumah tangga ada deterjen yang sangat disukai (So Klin dan B-29), pembersih lantai (SOS sereh dan Dettol), pengharum pakaian, kosmetik, dan kontener plastik, " kata Berlian Napitupulu, Duta Besar RI untuk Korea Utara, Sabtu, 31 Oktober 2020.
Indonesia memang selama ini mengekspor sejumlah produk ke Korea Utara khususnya consumer product yang dikategorikan sebagai food and beverages serta households.
Untuk lebih memperkenalkan produk Indonesia di Korea Utara, KBRI mengikuti Pyongyang International Trade Fair yang diselenggarakan pada musim semi dan musim gugur. Sehubungan pandemi corona di mana Korea Utara memberlakukan lockdown nasional sejak Februari lalu, pameran dagang ini ditiadakan tahun ini.
"Korea Utara menutup semua perbatasan dengan Cina maupun Rusia sejak lockdown Februari lalu," ujar Dubes Napitupulu.
Sebelum pandemi corona menerjang Korea Utara, KBRI pada 19 Agustus 2019 mendirikan Indonesian Product Showcase untuk memajang 188 produk yang diminati warga Korea Utara. "Minat warga Korea Utara terhadap produk Indonesia sangat baik."