TEMPO.CO, Jakarta - Gempa bumi juga terasa di Yunani, yang berbatasan dengan Turki, pada Jumat, 30 Oktober 2020.
Penduduk Pulau Samos, yang memiliki populasi sekitar 45 ribu orang, menjauhi daerah garis pantai.
“Itu gempa yang sangat besar. Sulit terjadi gempa yang lebih besar lagi,” Eftyhmios Lekkas, kepala organisasi perencanaan anti-gempa Yunani kepada Skai TV seperti dikutip Reuters pada Jumat, 30 Oktober 2020.
Petugas di Yunani mengatakan sekitar 8 orang warga terluka akibat gempa ini. Petugas juga memperingatkan warga kemungkinan gelombang air laut tinggi pasca gempa.
“Kami tidak pernah mengalami hal seperti ini,” kata George Dionysiou, wakil wali kota setempat. “Orang-orang menjadi panik.”
Seorang petugas polisi mengatakan sejumlah bangunan tua di kawasan itu mengalami kerusakan.
Pasca gempa, kantor Presiden Turki mengatakan pemimpin Turki dan Yunani, yang sedang bersengketa mengenai perbatasan maritim di Laut Mediterania, saling menelpon satu sama lain untuk menyampaikan dukungan dan harapan pemulihan yang cepat.
Pemimpin kedua negara mengatakan siap membantu satu sama lain jika dibutuhkan. Keduanya juga menekankan pentingnya solidaritas.
“Apapun perbedaan kami, ini adalah waktu saat rakyat kami berdiri bersama,” kata Kyryakos Mitsotakis, PM Yunani, dalam cuitan.
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, menanggapi cuitan dari PM Yunani dengan mengatakan,”Dua tetangga menunjukkan solidaritas dalam masa sulit lebih berharga dari banyak hal di kehidupan.”
Kerja ama antara dua negara setelah gempa besar pada 1999 membuat hubungan kedua negara menghangat setelahnya.
Otoritas penanganan bencana Turki atau AFAD mengatakan gempa kemarin berkekuatan 6,6 magnitudo sedangkan otoritas Survei Geologi AS menyebut 7,0.
Sumber