TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Amerika, Mike Pompeo, menyinggung konflik Palestina - Israel dalam kunjungan diplomatiknya ke Indonesia. Dalam pernyataannya, ia mengatakan bahwa Amerika berharap konflik antara kedua negara tersebut segera usai.
"Kita bisa bersama-sama memukul mundur terorisme, membangun hubungan diplomatik, dan di saat bersamaan memulai diskusi soal konflik Palestina dan Israel. Kami berharap Palestina mau bergabung dalam diskusi tersebut," ujar Mike Pompeo dalam kunjungannya ke diskusi GP Ansor, ormas sayap PBNU, Kamis, 29 Oktober 2020.
Seperti diberitakan sebelumnya, ketegangan antara Israel dan Palestina memanas akhir-akhir ini. Penyebabnya, selain rencana aneksasi Tepi Barat oleh Israel beberapa bulan lalu, juga normalisasi hubungan antara negara-negara Arab dengan Israel.
Per berita ini ditulis, sudah ada tiga negara yang melakukan normalisasi hubungan dengan Israel. Mereka adalah Uni Emirat Arab, Bahrain, dan terakhir menyusul Sudan. Dalam prosesnya, Amerika berperan besar membujuk ketiga negara tersebut untuk mau melakukan normalisasi karena termasuk dalam rencana "Damai di Timur Tengah" mereka.
Palestina gerah dengan langkah normalisasi tersebut. Mereka menyebutnya sebagai pengkhianatan atas upaya Palestina menyelesaikan sengketa kedaulatan dengan Israel. Alasannya, posisi Israel jadi makin kuat untuk melegitimasi wilayah-wilayah Palestina yang dicaplok, termasuk Tepi Barat.
Mike Pompeo mengklaim sempat membujuk Palestina untuk ikut serta dalam penyusunan eksekusi rencana "Damai di Timur Tengah", tak terkecuali soal normalisasi hubungan. Namun, Palestina diklaim menolak ajakan tersebut karena menganggapnya terlalu menguntungkan Israel. Alhasil, rencana damai di Timur Tengah berjalan tanpa persetujuan Palestina.
"Sempat ada pemikiran bahwa Palestina bisa memveto diskusi apapun yang berkaitan dengan stabilitas dan kedamaian di Timur Rengah. Kami tidak bisa menerima hal tersebut," ujar Mike Pompeo menegaskan.
Mike Pompeo menyampaikan bahwa belum terlambat bagi Palestina untuk ikut serta dalam rencana damai Amerika. Menurut Mike Pompeo, ada banyak manfaat dari rencana damai mereka, termasuk menjamin kesejahteraan bagi warga yang berada di garis Gaza serta Tepi Barat. Amerika, kata Pompeo, terbuka untuk berdiskusi lagi dengan Palestina.
"Palestina adalah bagian dari visi kamis soal damai di Timur Tengah, untuk membuat penduduk di sana memiliki hidup yang lebih baik baik."
"Jika kalian mempelajari lagi visi kami soal damai di Timur Tengah, kami sudah paparkan soal penyelesaian konflik, manfaat ekonomi, serta bantuan yang bisa diberikan terhadap warga di Tepi Barat," ujar Mike Pompeo.
Terakhir, Pompeo kembali menegaskan bahwa Israel memiliki hak atas hunian Yahudi yang berada di Kawasan Tepi Barat.
ISTMAN MP