TEMPO.CO, Jakarta - Survei terbaru Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular (CDC) menyampaikan bahwa penggunaan masker di AS meningkat seiring dengan memburuknya pandemi COVID-19. Namun, apabila peningkatan itu dibedah, terungkap bahwa kelompok usia 18-29 tahun cenderung ogah mengenakan masker.
Menurut data CDC yang diperoleh dari 2000 sample sepanjang April-Juni, angka penggunaan masker untuk kelompok usia 18-29 tahun meningkat dari 69,6 persen menjadi 86,1 persen. Kontras, penggunaan masker untuk kelompok usia 60 tahun ke atas meningkat dari 83,7 persen menjadi 92,4 persen. Dengan kata lain, orang tua cenderung lebih patuh dibanding yang muda.
"Temuan tersebut menggarisbawahi pentingnya pesan yang jelas, tegas, dan ditujukan langsung kepada kelompok muda. Hal itu untuk mengubah perilaku mereka," ujar rekomendasi CDC, sebagaimana dikutip dari kantor berita Al Jazeera, Rabu, 28 Oktober 2020.
Dalam analisisnya, CDC menduga perbedaan perilaku tersebut diakibatkan pesan bahwa orang tua cenderung lebih mudah tertular COVID-19. Padahal, kata CDC, warga muda pun juga mudah tertular COVID-19. Perbedaan antara kedua kelompok usia tersebut lebih kepada kemungkinan menderita komplikasi yang lebih parah.
CDC menyarankan warga muda Amerika untuk mulai menggunakan masker akan pandemi COVID-19 lebih terkendali ke depannya. Di sisi lain, juga untuk melindungi kelompok usia yang lebih tua karena berpotensi mengalami komplikasi akibat COVID-19.
Baca Juga:
"Kelompok usia yang lebih tua lebih khawatir terhadap pandemi COVID-19 karena potensi dampaknya terhadap kesehatan mereka," ujar laporan CDC.
Apa yang disarankan CDC kontras dengan apa yang dilakukan Presiden Amerika Donald Trump. Donald Trump cenderung lebih 'santai' dalam mengenakan masker, bahkan setelah sempat tertular COVID-19. Ketika pulang dari COVID-19, ia melepas masker di hadapan para pendukungnya, mengklaim dirinya kebal, dan mendorong masyarakat untuk tidak takut keluar dari rumah.
Per hari ini, Amerika tercatat memiliki 9 juta kasus COVID-19 atau satu juta lebih banyak dibanding India yang duduk di peringkat kedua. Jumlah korban meninggal di sana kurnag lebih 232 ribu, sementara jumlah pasien yang sembuh ada 5,8 juta orang.
ISTMAN MP | AL JAZEERA
https://www.aljazeera.com/news/2020/10/28/cdc_report