TEMPO.CO, Jakarta - Peserta demonstrasi di Thailand menyebut diri mereka manusia dan bukan debu saat berpawai menuju kantor Kedutaan Besar Jerman di Bangkok.
Mereka mendatangi kedubes karena Raja Thailand, Maha Vajiralongkorn, banyak menghabiskan waktunya di Bavaria, Jerman.
“Era perubahan telah tiba. Arus demokrasi tidak bisa dihentikan. Feodalisme jatuh, hidup rakyat,” begitu pernyataan yang dibacakan di depan gedung Kedubes Jerman seperti dilansir Reuters pada Senin, 26 Oktober 2020.
Demonstran juga mengirim surat kepada pemerintah Jerman lewat kedubes. Isinya meminta pemerintah Jerman menginvestigasi apakah raja berbisnis di sana, apakah raja harus membayar pajak terkait meninggalnya Raja Bhumibol Adulyadej pada 2016.
Surat itu juga menyoal tentang dugaan pelanggaran HAM dan gaya hidup raja selama tinggal di Jerman.
Demonstrasi di Thailand ini telah berlangsung selama tiga bulan. Mereka menuntut PM Prayuth Chan-o-cha untuk mundur karena dituding merekayasa pemilu 2019 dengan pembuatan konstitusi baru, yang dirancang militer.
Demonstrasi juga menuntut konstitusi baru dan reformasi kerajaan Thailand agar tidak mencampuri urusan politik negara.
Sumber
https://www.reuters.com/article/us-thailand-protests/thai-protesters-human-beings-not-dust-march-in-challenge-to-king-idUSKBN27B0B1