Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

PM Prayuth Chan-o-cha Sebut Demonstrasi Ilegal Perlu Dikontrol

Reporter

Editor

Budi Riza

image-gnews
Pendemo terlibat bentrokan dengan petugas polisi selama protes anti-pemerintah, di Bangkok, Thailand, Jumat, 16 Oktober 2020. Polisi Thailand menembakkan meriam air ke ribuan pengunjuk rasa pada hari Jumat dalam demonstrasi menentang pemerintah Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha, mantan pemimpin junta. REUTERS/Soe Zeya Tun
Pendemo terlibat bentrokan dengan petugas polisi selama protes anti-pemerintah, di Bangkok, Thailand, Jumat, 16 Oktober 2020. Polisi Thailand menembakkan meriam air ke ribuan pengunjuk rasa pada hari Jumat dalam demonstrasi menentang pemerintah Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha, mantan pemimpin junta. REUTERS/Soe Zeya Tun
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Thailand, Prayuth Chan-o-cha, mengatakan pemerintah perlu mengontrol kegiatan protes ilegal saat membuka sidang istimewa parlemen pada Senin kemarin.

Prayuth merupakan bekas pimpinan junta militer dan melakukan kudeta pada pertengahan 2014. Dia terpilih sebagai PM lewat pemilu 2019, yang dituding oposisi penuh rekayasa.

“Meskipun rakyat memiliki kebebasan untuk memprotes berdasarkan konstitusi, otoritas perlu mengontrol kegiatan protes ilegal,” kata Prayuth, yang meminta sidang istimewa parlemen pada Senin dan Selasa pekan ini, seperti dilansir Channel News Asia pada Senin, 26 Oktober 2020.

Prayuth sedang menghadapi aksi protes berupa gelombang demonstrasi massal, yang telah berlangsung selama sekitar tiga bulan.

Massa demonstran, yang dimotori kelompok mahasiswa dan pemuda, mendesak Prayuth untuk mundur dari jabatannya sebagai PM. Mereka juga meminta konstitusi baru dan reformasi kerajaan.

“Kita tidak ingin melihat bentrokan atau kerusuhan terjadi di negara ini,” kata Prayuth sambil menuduh sejumlah demonstran melakukan tindakan tidak patut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Prayuth mengakui adanya tiga tuntutan warga Thailand itu. Namun, sidang parlemen, yang dikuasai pendukung Prayuth, tidak memasukkannya ke dalam agenda pembahasan.

Namun, parlemen akan membahas insiden awal bulan ini saat sejumlah demonstran mengacungkan salam tiga jari ke arah rombongan kendaraan Ratu Suthida, yang sedang melintas.

Tindakan seperti ini tidak pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah Thailand. Keluarga kerajaan sangat dihormati dan dilindungi oleh undang-undang anti-pencemaran nama baik. Mengkritik keluarga kerajaan juga dianggap tabu.

Sumber

https://www.channelnewsasia.com/news/asia/thailand-pm-says-illegal-protests-must-be-controlled-parliament-13376142

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

17 jam lalu

Tentara berdiri di samping kendaraan militer ketika orang-orang berkumpul untuk memprotes kudeta militer, di Yangon, Myanmar, 15 Februari 2021. REUTERS/Stringer/File Photo
Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.


Phuket dan Pattaya Overtourism, Pelaku Usaha Pariwisata Thailand Usul Pajak Turis Rp132.000

22 jam lalu

Phi Phi Islands di Phuket, Thailand (Pixabay)
Phuket dan Pattaya Overtourism, Pelaku Usaha Pariwisata Thailand Usul Pajak Turis Rp132.000

Selama musim ramai, Phuket di Thailand mengalami kemacetan lalu lintas dan kekurangan air, bandaranya pun kehabisan slot untuk penerbangan baru.


Gaet Turis Lebih Banyak, Thailand buat Perjanjian Bebas Visa Permanen dengan Kazakhstan

2 hari lalu

Patung Buddha raksasa dari kuil Wat Paknam Phasi Charoen terlihat di Bangkok, Thailand, 10 Juni 2021.[REUTERS/Jorge Silva]
Gaet Turis Lebih Banyak, Thailand buat Perjanjian Bebas Visa Permanen dengan Kazakhstan

Thailand mengalami peningkatan signifikan jumlah wisatawan dari Kazakhstan sejak program pembebasan visa sementara tahun lalu.


5 Tips buat Pelancong yang Pertama Kali ke Bangkok

3 hari lalu

Wisatawan asal Cina, Shuhui Xu (43) mengenakan kostum tradisional Thailand saat mengunjungi kuil Wat Arun menjelang Tahun Baru Imlek di Bangkok, Thailand 18 Januari 2023.
5 Tips buat Pelancong yang Pertama Kali ke Bangkok

Banyak pengalaman yang bisa didapat di Bangkok dalam satu kali perjalanan, asalkan tahu lima tips berikut ini.


10 Juta Wisatawan Asing Kunjungi Thailand pada Januari - April 2024

3 hari lalu

Monyet memanjat pengunjung yang tengah berfoto saat Festival Monyet tahunan di provinsi Lopburi, Thailand, 26 November 2023. Festival monyet digelar sebagai wujud terima kasih kepada hewan primata itu, karena telah menarik kunjungan wisatawan ke Lopburi. REUTERS/Chalinee Thirasupa
10 Juta Wisatawan Asing Kunjungi Thailand pada Januari - April 2024

Turis Cina didominasi kunjungan wisatawan asing di Thailand dengan jumlah lebih dari 2 juta.


Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

5 hari lalu

Logo Google. REUTERS
Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.


Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

5 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko memberi keterangan di depan Patung Kuda, Jakarta Pusat, soal kedatangannya jelang aksi demonstrasi pada hari ini, Jumat, 19 April 2024, terkait gugatan Pilpres 2024 di Gedung Mahkamah Konstitusi.  TEMPO/Advist Khoirunikmah.
Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024


Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

5 hari lalu

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024, Jumat, 19 April 2024. Foto: Dok. Polisi
Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.


Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

5 hari lalu

Jalan Medan Merdeka, Jakarta Pusat arah Harmoni dan Balai Kota mulai ditutup, pada Jumat pagi, 19 April 2024, imbas dilakukan jelang aksi demonstasi di Mahkamah Konstitusi perihal putusan sengketa Pilpres 2024. TEMPO/ Advist Khoirunikmah.
Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).


Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

6 hari lalu

Gedung Mahkamah Konstitusi. TEMPO/MAGANG/MUHAMMAD FAHRUR ROZI.
Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

Komandan Tim Kampanye Nasional bidang relawan Haris Rusli Moti menyatakan, Prabowo meminta penghentian aksi damai di depan gedung MK