TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan orang berunjuk rasa di Taipei, Taiwan, menuntut pembebasan 12 orang warga Hong Kong, yang ditahan Cina.
Para tahanan adalah warga Hong Kong pro-demokrasi, yang berupaya pergi ke Taiwan menggunakap kapal namun tertangkap kapal penjaga pantai Cina.
“Banyak demonstran menggunakan kaos hitam dengan tulisan ‘segera bebaskan’,” begitu dilansir Reuters pada Ahad, 25 Oktober 2020. Sebagian demonstran juga melambaikan umbul-umbul berwarna kuning, yang menjadi simbol gerakan demokrasi.
“Kami ingin Partai Komunis Cina tahu bahwa seluruh dunia memperhatikan penahanan ini sehingga mereka tidak bisa bertindak tidak adil,” kata Roger, salah satu pengunjuk rasa di garis depan di Hong Kong, yang melarikan diri ke Taiwan pada tahun lalu.
Hong Kong dilanda demonstrasi besar-besaran sejak 2019 saat warga menolak pengesahan RUU Ekstradisi. Belakangan, warga kembali menolak pengesahan UU Keamanan Nasional Hong Kong, yang dibuat Cina untuk meredam unjuk rasa si kota semi-otonomi itu.
Roger mengatakan perhatian terhadap Hong Kong mulai menurun. “Kami perlu ke luar dan menunjukkan dukungan warga Hong Kong,” kata Roger. Menurut dia, aksi ini akan berlangsung di 35 kota di berbagai negara.
Sumber