TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas kesehatan Korea Selatan mengatakan pada Sabtu tetap melanjutkan program vaksinasi influenza meski puluhan orang meninggal setelah disuntik vaksin flu.
Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) mengatakan tidak menemukan kaitan kematian dengan suntikan vaksin flu, sehingga program ini akan dilanjutkan.
Jumlah kematian setelah suntikan flu melonjak menjadi 48 pada Sabtu pukul 1 siang, naik dari total 36 kematian sehari sebelumnya. Dugaan kematian pertama akibat vaksinasi dilaporkan pada 16 Oktober, menurut Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA), dikutip dari Yonhap, 25 Oktober 2020.
Sekitar 80 persen korban tewas berusia 70 dan 80-an.
"Kami tidak dalam tahap mempertimbangkan untuk menangguhkan program suntik vaksin yang dipimpin negara, karena hasil autopsi sementara dari 20 orang yang meninggal tidak menunjukkan hubungan langsung antara kematian mereka dan vaksin," kata Direktur KDCA Jeong Eun-kyeong.
Seorang wanita mendapat vaksin influenza di Seoul, Korea Selatan, 23 Oktober 2020. REUTERS/Kim Hong-Ji
Otoritas kesehatan Korea Selatan sedang memantau setiap kemungkinan hubungan antara vaksin dan kematian, mengingat total 1.154 orang telah melaporkan efek samping setelah mendapatkan suntikan tahun ini, kata Jeong.
Pihak berwenang akan bekerja dengan para ahli untuk mencari tahu apa sebenarnya yang menyebabkan kematian orang-orang yang menerima suntikan flu, katanya.
Direktur KCDA juga meminta institusi medis untuk membuat diagnosis menyeluruh terlebih dahulu sebelum menyuntik warga lanjut usia dengan suntikan.
Korea Selatan telah mendorong skema vaksinasi flu gratis untuk menyuntik sekitar 19 juta orang, termasuk remaja dan warga lanjut usia.
Program vaksinasi gratis, yang diperluas tahun ini dalam upaya mencegah potensi "twindemic" Covid-19 dan flu selama musim dingin, diikuti oleh lima produsen obat besar, termasuk GC Pharma dan Ilyang Pharmaceutical Co.
Pakar kesehatan sepakat bahwa orang harus mengambil suntikan vaksin flu sebelum musim influenza tiba karena lebih banyak kematian dapat terjadi akibat komplikasi serius yang dipicu oleh flu, seperti pneumonia.
Sekitar 3.000 kematian terkait komplikasi flu dilaporkan setiap tahun di Korea Selatan. Umumnya, musim flu tiba antara akhir November dan Desember. Mengingat vaksin flu menyebabkan antibodi berkembang di dalam tubuh sekitar dua minggu setelah vaksinasi, para ahli Korea Selatan merekomendasikan orang untuk mendapatkan suntikan vaksin flu paling lambat pertengahan November.
Sumber:
https://en.yna.co.kr/view/AEN20201024001851320