TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Amerika Serikat menjanjikan hadiah uang hingga US$ 10 juta atau setara Rp 146,5 miliar bagi siapa saja yang memberikan informasi tentang jaringan pendana Hizbullah termasuk aktivitasnya.
"Kami mencari informasi tentang aktivitas, jaringan, dan mitra Hizbullah yang merupakan bagian dari pendukung keuangannya, yang meliputi meodal dan fasilitator seperti Muhammad Qasir, Muhammad Qasim al-Bazzal, dan Ali Qasir," kata Kementerian Luar Negeri Amerika dalam pernyataannya seperti dikutip dari Al Arabiya, 23 Oktober 2020.
Reward for Information! Up to $10 Million!
Help us stop illicit fundraising for the Hizballah terrorist group by operatives like M. Qasir.
Text your information to the Rewards for Justice tip line via Signal, Telegram, or WhatsApp.
You could be eligible for a reward. pic.twitter.com/o5ifM5ijvJ
— Rewards for Justice (@RFJ_USA) October 23, 2020
Baca Juga:
Menurut Amerika, Muhammad Qasir merupakan sosok penting penghubung antara Hizbullah dan Iran. Dia mengarahkan unit yang memfasilitasi pengiriman senjata dari Suriah ke Lebanon.
Qasir menjadi saluran penting untuk mencairkan uang dari Korps Pengawal Revolusi Islam Iran ke Hizbullah."
Reward for Information! Up to $10 Million!
Stop companies like al-Bazzal's Talaqi Group from raising funds for the Hizballah terrorist group.
IklanScroll Untuk MelanjutkanText your information to the Rewards for Justice tip line via Signal, Telegram, or WhatsApp.
You could be eligible for a reward. pic.twitter.com/F0TdQHX6Fa
— Rewards for Justice (@RFJ_USA) October 23, 2020
Al-Bazzal pendana penting lainnya bagi Hizbullah dan Korps Pengawal Revolusi Islam Iran.
Qasir bersama Ali Qasir merupakan jaringan Hizbullah dengan perusahaan-perusahaan di bidang industri besi. Mereka disebut membantu untuk mengirimkan minyak dari Iran ke Suriah.
"Ketiga orang itu sebelumnya telah dinyatakan oleh Kementerian Keuangan Amerika Serikat sebagai teroris global," ujar Kementerian Luar Negeri Amerika.
Pemerintah Amerika menyebarkan poster tentang perburuan tiga sosok jaringan pendana Hizbullah itu di akun Twitter disertai nomor telepon yang dapat dihubungi pemberi informasi, baik melalui Whatsapp, Signal, dan Telegram.