TEMPO Interaktif, Lisabon: Mayoritas anggota dalam Parlemen Portugal membantah rencana mensahkan pernikahan sesama jenis di negara dengan sebagian besar penduduk beragama Katolik Roma itu.
Pemerintah Partai Sosialis dan oposisi utama Partai Demokratis Sosial membantah rencana membenarkan dari segi undang-undang pernikahan gay dan lesbian.
Hajat itu dikemukakan dua partai kecil dari kubu oposisi, Blok Kiri dan Partai Hijau, yang mempertikaikan Perlembagaan Portugal yang meluluskan kesamaan hak bagi semua rakyat dan perlindungan terhadap diskriminasi.
Namun usul Partai Hijau itu hanya mengumpulkan 17 suara dalam 230 kursi Parlemen, Sabtu (11/10), dan Blok Kiri memenangkan 11 dukungan.
Perkawinan gay hanya dibenarkan di tiga negara Uni Eropah: Belgia, Belanda, dan dan Spanyol.
Partai Sosialis berhaluan tengah kiri mengalahkan penolakan keras gereja Katolik untuk membenarkan dari segi undang-undang soal pengguguran kandungan tahun lalu, sambil mengatakan hal tersebut sebagai bagian proses pemodernan Portugal.
AP | Bobby Chandra