TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Armenia dan Azerbaijan mengatakan akan mengirim delegasi kementerian Luar Negeri ke Washington, Amerika Serikat, terkait upaya mengakhiri konflik di Nagorno-Karabakh, yang muncul sejak 1990an.
Kemenlu AS belum berkomentar soal ini. Namun, rencana pertemuan ini menunjukkan Washington meningkatkan upaya mediasi konflik di Nagorno-Karabakh menjelang pemilu 3 November 2020.
Konflik Nagorno-Karabakh, yang merupakan wilayah di Azerbaijan namun mayoritas penduduknya adalah etnis Armenia, telah menewaskan ratusan orang sejak meletus lagi pada 27 September 2020.
Rusia telah berupaya memediasi gencatan senjata di Nagorno-Karabakh antara Azerbaijan dan etnis Armenia di sana. Namun, dua kali upaya gencatan senjata yang dimotori Moskow belum bisa menghentikan konflik kedua pihak.
“Kedua pihak mengatakan terjadi pertempuran sengit di sekitar Nagorno-Karabakh pada Selasa,” begitu dilansir Reuters pada Selasa, 21 Oktober 2020.
Kelompok Armenia di Nagorno-Karabakh mengatakan 43 orang anggota militernya tewas dalam pertempuran pada Selasa.
Konflik ini menimbulkan kekhawatiran dua kekuatan regional yaitu Turki dan Rusia bisa terlibat dalam konflik ini.
Juga ada kekhawatiran konflik di Nagorno-Karabakh itu akan mengganggu jaringan pipa gas dan minyak milik Azerbaijan ke pasar internasional.
Azerbaijan mengatakan Menlu Jeyhun Bayramov, juga akan bertemu dengan delegasi OSCE dan Minsk Group untuk membahas mediasi konflik Nagorno-Karabakh ini. Minsk Group berisi Rusia, Prancis dan AS, yang berupaya memediasi konflik ini sejak lama.
Sumber
https://www.reuters.com/article/us-armenia-azerbaijan/washington-to-host-talks-on-nagorno-karabakh-warring-sides-say-idUSKBN27510X