TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komite Eksekutif dari Organisasi Pembebasan Palestina atau PLO, Wasel Abu Youssef, mengatakan kunjungan delegasi Uni Emirat Arab atau UEA ke Israel pada 20 Oktober 2020, terjadi di tengah perluasan pemukiman Israel dan itu “memalukan”.
“Perjanjian bilateral yang diumumkan hari ini beserta delegasi yang datang dan pergi, semua itu memberi pendudukan kekuatan untuk meningkatkan agresi serta kejahatannya terhadap rakyat Palestina, lalu menambah kesombongannya,“ kata Wasel di Ramallah, Tepi Barat, yang diduduki Israel, seperti dilansir Reuters pada Selasa, 20 Oktober 2020.
Sedangkan di Jalur Gaza, juru bicara kelompok Hamas, Hazem Qassem, mengatakan, “Kunjungan seperti itu hanya akan mendorong pendudukan untuk melakukan aneksasi bertahap tanah di Tepi Barat.”
Amerika Serikat dan sekutunya mengatakan kesepakatan Israel dan UEA akan mendorong perdamaian dan stabilitas regional. Tetapi, ini justru memicu kemarahan warga Palestina.
Menteri Keuangan Amerika Serikat, Steven Mnuchin, yang merupakan pejabat AS paling senior yang hadir, menyebut peristiwa ini bersejarah.
Mnuchin menambahkan,“Dengan kemakmuran ekonomi yang lebih besar, datang keamanan yang lebih kuat.”
Merefleksikan kekuatan regional yang prihatin tentang Iran, Mnuchin mengatakan Israel, UEA, dan AS berbagi pandangan yang sama mengenai ancaman dan peluang di wilayah itu.
Pejabat Amerika Serikat lainnya yang hadir, Kepala International Development Finance Corporation, Adam Boehler, mengatakan ketiga negara akan menyiapkan dana yang awalnya diproyeksikan untuk mengumpulkan US$3 miliar atau sekitar Rp44 triliun rupiah untuk mendorong investasi sektor swasta dan kerja sama regional.
Dia juga mengatakan dana itu bisa digunakan untuk memodernisasi pos pemeriksaan yang dioperasikan Israel. Warga Palestina mengeluhkan keberadaan pos pemeriksaan ini karena dianggap mengganggu kehidupan dan pekerjaan mereka.
Para pejabat Amerika Serikat ini telah bergabung dengan delegasi Israel ke Bahrain untuk upacara penandatanganan guna meresmikan hubungan pada Ahad, 18 Oktober 2020.
Israel dan UEA telah menandatangani beberapa kesepakatan komersial sejak pertengahan Agustus tahun ini ketika mereka pertama kali mengumumkan akan menjalin hubungan penuh.
FARID NURHAKIM | REUTERS
Sumber: