TEMPO.CO, Jakarta - Jelang Debat Capres AS pada hari Kamis nanti, inkumben Donald Trump dan capres Joe Biden membujuk para pendukungnya untuk 'mencoblos' surat suara sesegera mungkin. Hal tersebut untuk menjaga momentum yang ada seiring dengan hampir berakhirnya masa kampanye Pilpres Amerika.
Masing-masing calon memiliki preferensinya sendiri dalam menentukan pendukung mana yang harus dibujuk. Donald Trump memilih membujuk pendukung di Nevada karena ia nyaris menang di sana tahun 2016. Sementara itu, Joe Biden memiih North Carolina yang merupakan daerah kantung suara strategis dan dimenangkan Trump pada 2016.
"Pemilu awal sudah berlangsung. Keluarlah dari rumah dan mulailah memilih," ujar Donald Trump dalam kampanyenya di Carson City, Nevada, Ahad waktu Amerika, 18 Oktober 2020
Sebagaimana diketahui, pemilihan awal sudah berlangsung di beberapa negara bagian untuk mengantisipasi lonjakan pemilih di hari H Pilpres Amerika, 3 November 2020. Pemilihan awal bisa dilakukan via pos ataupun dengan datang langsung ke lokasi pemilihan.
Per berita ini ditulis, menurut data dari US Elections Project, total sudah ada 27,9 juta surat suara masuk. Angka tersebut terus meningkat seiring dengan tumbuhnya kekhawatiran tidak bisa memilih langsung akibat COVID-19. Adapun proses hitung cepat per Ahad kemarin, menurut US Elections Project, menunjukkan Joe Biden unggul dari Trump dengan 5,8 juta suara.
Unggulnya Joe Biden sejauh ini membuat Donald Trump makin agresif berkampanye. Ia mengagendakan kampanye tiap harinya hingga pelaksanaan Debat Capres AS terakhir pada Kamis esok. Ia pun tidak tanggung-tanggung mengejek Biden selama kampanye.
"Mereka bilang saya harus mendengarkan para pakar. Jika saya terlalu mendengarkan para pakar, maka negara ini akan depresi," ujar Donald Trump, mengejek Joe Biden yang sangat patuh akan protokol kesehatan dan masukan ahli.
Joe Biden, di kampanye terpisah, mengkritik Donald Trump yang asal klaim bahwa pandemi COVID-19 di AS telah melandai. Kenyataannya, kata Biden, kasus di Amerika masih tinggi saja. Per hari ini, ada lebih dari 8 juta kasus dan 220 ribu korban meninggal akibat COVID-19 di Amerika.
"Mengikuti kata kakek saya, orang ini pasti sudah gila jika mengatakan pandemi COVID-19 sudah terkendali. Nyatanya malah makin buruk," ujar Joe Biden yang meminta tim dan pendukungnya untuk terus menjaga momentum hingga debat terakhir.
ISTMAN MP | REUTERS