TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Israel mengirim delegasi normalisasi hubungan ke Bahrain pada Ahad, 18 Oktober 2020.
Delegasi ini bakal membahas kerja sama Teluk yang diperluas, yang telah diumumkan Washington.
Kerja sama Teluk ini bisa menghadang kepentingan Iran dan juga menjadi potensi ekonomi yang menguntungkan dalam skala besar.
Bahrain mengikuti langkah Uni Emirat Arab atau UEA untuk menormalisasi hubungan dengan Israel.
Langkah ini mengejutkan Palestina, yang meminta Israel mengakui negara Palestina sebelum normalisasi hubungan terjadi.
Delegasi pada Ahad ini akan dipimpin oleh penasihat keamanan nasional Israel, Meir Ben-Shabbat.
“Delegasi ini akan ditemani oleh Menteri Keuangan AS, Steve Mnuchin,” begitu dilansir Reuters pada Ahad, 18 Oktober 2020.
Kantor Mnuchin mengatakan misi ke Bahrain ini untuk memperluas kerja sama ekonomi antara Israel, Bahrain, dan UEA.
Salah satu pejabat yang ikut dalam delegasi Israel mengatakan negaranya dan Bahrain bakal menandatangani komunike meningkatkan hubungan dari pernyataan minat seperti yang dilakukan di Gedung Putih pada 15 September 2020. Kedua negara akan menjalin hubungan formal.
Delegasi Israel terbang ke Manama, Bahrain, menggunakan pesawat El Al 973, yang merupakan simbol nomor telepon di Bahrain. Pesawat akan terbang melintasi Arab Saudi, yang sejauh ini masih menolak permintaan AS untuk menormalisasi hubungan dengan Israel.
Sumber