Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Baru Beberapa Menit Berlaku, Gencatan di Nagorno-Karabakh Bermasalah Lagi

image-gnews
Tim pencari dan penyelamat bekerja di lokasi ledakan dari roket Armenia selama pertempuran memperebutkan wilayah Nagorno-Karabakh di kota Ganja, Azerbaijan, 17 Oktober 2020. Azerbaijan juga melaporkan tentara Armenia juga melancarkan serangan rudal ke Mingachevir. REUTERS/Umit Bektas
Tim pencari dan penyelamat bekerja di lokasi ledakan dari roket Armenia selama pertempuran memperebutkan wilayah Nagorno-Karabakh di kota Ganja, Azerbaijan, 17 Oktober 2020. Azerbaijan juga melaporkan tentara Armenia juga melancarkan serangan rudal ke Mingachevir. REUTERS/Umit Bektas
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Gencatan senjata antara Armenia dan Azerbaijan di Nagorno-Karabakh kembali bermasalah. Beberapa menit setelah gencatan senjata baru berlaku Ahad ini, Armenia sudah menuding Azerbaijan melanggarnya. Tuduhan itu dilayangkan Kementerian Pertahanan Armenia via Twitter.

"Azerbaijan telah menembakkan artileri dan roket pada awal Ahad ini," ujar juru bicara Kementerian Pertahanan Armenia, Shusan Stepanyan, dikutip dari kantor berita Al Jazeera, Ahad, 18 Oktober 2020.

Dengan bermasalahnya gencatan kali ini, maka total sudah dua kali gencatan senjata di Nagorno-Karabakh dipertanyakan efektivitasnya. Upaya gencatan senjata pertama berlangsung pekan lalu, dimediasi langsung oleh Rusia. Dalam hitungan menit, gencatan senjata itu gagal karena kedua negara saling serang dan saling tuduh perihal siapa dalangnya.

Hingga berita ini ditulis, Azerbaijan belum berkomentar soal gagalnya gencatan senjata kedua ini. Sementara Rusia, beberapa jam sebelum gencatan senjata dijadwalkan berlaku, sudah memperingatkan Armenia dan Azerbaijan agar jangan merusak kesepakatan lagi. Ternyata, peringatan yang disampaikan Menlu Rusia Sergey Lavrov itu tidak efektif.

Sergey Lavrov khawatir apabila ketagangan di Nagorno-Karabakh terus belanjut, konflik yang ada akan berkembang luas dan mulai melibatkan negara tetangga. Hal ini mengingat Turki sudah berkali-kali mengultimatum Armenia untuk mengembalikan Nagorno-Karabkah ke Azerbaijan. Padahal, gencatan senjata diperlukan untuk memulai negosiasi damai permanen di Kaukasus Selatan. 

Sebagai catatan, Nagorno-Karabakh adalah wilayah Azerbaijan berdasarkan perjanjian internasional. Namun, saat ini, wilayah tersebut dikuasai Armenia dan bahkan memiliki pemerintahannya sendiri sejak Uni Soviet bubar. Hal tersebut tidak bisa diterima Azerbaijan yang dalam berbagai kesempatan terus mendesak Armenia untuk keluar dari Nagorno-Karabakh.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Rusia bukan satu-satunya negara yang memperingatkan Armenia dan Azerbaijan untuk patuh gencatan senjata. Prancis juga, meminta kedua negara jangan membuat gara-gara lagi.

"Prancis akan terus memantau (situasi di Nagorno-Karabakh) dan terlibat langsung dalam upaya mengakhiri ketegangan di sana untuk memulai negosiasi (damai)," ujar Istana Elysee, kantor Pemerintahan Pusat Prancis.

ISTMAN MP | AL JAZEERA

https://www.aljazeera.com/news/2020/10/17/new-armenia-azerbaijan-truce-comes-into-force-in-nagorno-karabakh


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

4 jam lalu

Rusia Balas Sanksi Amerika Serikat dan Uni Eropa
Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia mengatakan industri Rusia kini menjadi lebih kuat meski banyak disanksi oleh Barat.


Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

6 jam lalu

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan berbicara kepada anggota Dewan Keamanan dalam pertemuan untuk mengatasi situasi di Timur Tengah, termasuk masalah Palestina, di markas besar PBB di New York City, New York, AS, 18 April 2024. REUTERS /Eduardo Muno
Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

Perwakilan Rusia menilai Amerika Serikat menunjukkan sikap aslinya dengan memveto permintaan Palestina untuk menjadi anggota PBB.


Wakil Menhan Rusia Ditangkap karena Korupsi

9 jam lalu

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Timur Ivanov memberikan penjelasan kepada Presiden Vladimir Putin, Menteri Pertahanan Sergei Shoigu dan Patriark Kirill, kepala Gereja Ortodoks Rusia, (tidak terlihat dalam gambar) yang memeriksa model Katedral Utama Angkatan Bersenjata Rusia di  jalannya pembangunannya di dekat Moskow, Rusia, 19 September 2018. Sputnik/Alexei Nikolsky/Kremlin via REUTERS
Wakil Menhan Rusia Ditangkap karena Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Timur Ivanov masuk dalam daftar Majalah Forbes sebagai salah satu orang terkaya di struktur keamanan Rusia.


Rusia Siap Kerja Sama dengan Pemerintah Indonesia yang Baru

10 jam lalu

Veronika Novoseltseva charg d'affaires (kiri) dan Maxim Lukyanov (kanan) atase pertahanan di Kedutaan Besar Federasi Rusia untuk Indonesia dalam acara jumpa pers di Jakarta Selatan pada Rabu, 24 April 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Rusia Siap Kerja Sama dengan Pemerintah Indonesia yang Baru

Moskow siap kerja sama dengan pemerintah baru Indonesia yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Rabu, 24 April 2024


Mengenang Presiden Rusia Pertama Boris Yeltsin yang Meninggal 17 Tahun Lalu

17 jam lalu

Mantan Presiden Bill Clinton menyeka air mata tawa saat ia berbicara pada mantan Presiden Rusia Boris Yeltsin di New York, 23 Oktober 1995. [REUTERS / Rick Wilking]
Mengenang Presiden Rusia Pertama Boris Yeltsin yang Meninggal 17 Tahun Lalu

Presiden Boris Yeltsin meninggal di usia 76 tahun tepat pada 23 April 2007 lalu. Jasanya sebagai presiden pertama Russia dikenang oleh rakyatnya.


Pengeluaran Militer Global Capai Rekor Tertinggi pada 2023, Israel Naik 24 Persen

2 hari lalu

Jet tempur F-16 Israel menembakkan roket udara-ke-darat 'Rampage'. (Sistem Industri Militer Israel dan Industri Dirgantara Israel)
Pengeluaran Militer Global Capai Rekor Tertinggi pada 2023, Israel Naik 24 Persen

Pengeluaran militer global pada 2023 mencapai rekor tertinggi dengan angka US$2.443 miliar atau sekitar Rp39,66 kuadriliun.


Antony Blinken Ingin Peringatkan Cina karena Dukung Industri Pertahanan Rusia

2 hari lalu

Penampakan pesawat pembom strategis berkemampuan nuklir Tu-160M yang diterbangkan Presiden Rusia Vladimir Putin di Kazan, Rusia 22 Februari 2024. Pesawat raksasa yang diberi nama
Antony Blinken Ingin Peringatkan Cina karena Dukung Industri Pertahanan Rusia

Antony Blinken akan memperingati otoritas Cina atas segala konsekuensi mengekspor bahan baku dari Rusia yang digunakan pada industri militer


Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

2 hari lalu

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu dengan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi di Departemen Luar Negeri di Washington, AS, 26 Oktober 2023. REUTERS/Sarah Silbiger
Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

Menlu AS Antony Blinken juga akan membahas sejumlah isu dalam lawatan ke Cina, termasuk Laut Cina Selatan dan konflik Timur Tengah


Rusia Prihatin DPR Amerika Serikat Sahkan Bantuan Keamanan untuk Ukraina

3 hari lalu

Foto udara menunjukkan bangunan tempat tinggal yang rusak selama konflik Ukraina-Rusia di kota pelabuhan selatan Mariupol, Ukraina 3 April 2022. Warga sipil yang terperangkap di Mariupol berlindung di ruang bawah tanah dengan sedikit makanan, listrik, atau air mengalir. REUTERS/Pavel Klimov
Rusia Prihatin DPR Amerika Serikat Sahkan Bantuan Keamanan untuk Ukraina

Rusia menilai bantuan keamanan untuk Ukraina hanya akan memperburuk konflik dan korban jiwa warga Ukraina


Sejarah Persia Jadi Iran, Bagaimana Syiah jadi Aliran Mayoritas di Negara Ini?

5 hari lalu

Warga Iran merayakan di jalan, setelah serangan IRGC terhadap Israel, di Teheran, Iran, 14 April 2024. Majid Asgaripour/WANA
Sejarah Persia Jadi Iran, Bagaimana Syiah jadi Aliran Mayoritas di Negara Ini?

Iran dulunya merupakan bagian dari kekaisaran Persia. Lalu berganti nama. Salah satu paham aliran Syiah tumbuh paling subur di negara ini.