TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintahan Presiden Belarus, Alexander Lukashenko, memasukkan ketua oposisi Svetlana Tikhanouskaya ke dalam daftar buron. Dikutip dari kantor berita Reuters, Svetlana disebut hendak melakukan makar.
Apabila Svetlana Tikhanouskaya berhasil ditangkap, maka ia terancam dihukum penjara lima tahun berdasarkan hukum yang berlaku di Belarus. Adapun Svetlana Tikhanouskaya, saat ini, tengah bersembunyi di Lithuania sejak Alexander Lukashenko memenangkan Pilpres Belarus untuk keenam kalinya, Agustus lalu.
"Langkah memasukkan Svetlana Tikhanouskaya ke daftar buron sudah tertebak. Sangat jelas kalau rezim (Alexander Lukashenko) tidak memiliki cara legal untuk mempertahankan kekuasaan," ujar juru bicara Svetlana Tikhanouskaya, Anna Krasulina, Jumat, 16 Oktober 2020.
Sebagaimana diketahui, Svetlana Tikhanouskaya masuk dalam bidikan Pemerintah Belarus karena dirinya tidak mempercayai Alexander Lukashenko memenangi pemilu dengan jujur. Svetlana mencurigai Alexander Lukashenko telah bermain curang berdasarkan laporan lapangan yang ia terima.
Bermodal laporan tersebut, Svetlana Tikhanouskaya mendorong Pemerintah Belarus untuk menggelar pemilu ulang. Warga Belarus, yang sudah gerah dengan pemerintahan Alexander Lukashenko, mendukungnya. Sebagai bentuk dukungan, warga menggelar aksi unjuk rasa yang belum selesai sejak Agustus lalu.
Alexander Lukashenko ogah menggelar pemilu ulang. Ia merespon gerakan oposisi dengan menangkapi 13 ribu aktivis dan pengunjuk rasa. Selain itu, ia juga mengamankan dukungan dari Rusia agar ada bantuan militer apabila diperlukan.
Svetlana Tikhanouskaya mengancam akan mengkoordinir unjuk rasa besar untuk melumpuhkan pemerintahan pada 25 Oktober nanti. Tanggal tersebut adalah tanggal deadline yang ia tetapkan untuk Lukashenko mundur.
Hingga berita ini ditulis, Pemerintah Belarus belum memberikan komentar.
ISTMAN MP | REUTERS
