TEMPO.CO, Jakarta - Raja Malaysia, Al-Sultan Abdullah, akhirnya mengeluarkan pernyataan baru setelah politisi Anwar Ibrahim mendatanginya dengan klaim didukung mayoritas untuk jadi PM. Ia meminta para politisi untuk tidak memperkeruh situasi Malaysia, apalagi sampai menimbulkan ketidakpastian politik.
"Yang Mulai mengimbau warga, terutama politisi, untuk memastikan Malaysia tidak terseret dalam ketidakpastian politik lagi. Malaysia masih menghadapi banyak masalah dan ancaman pandemi COVID-19," ujar pernyataan pers Raja Malaysia, dikutip dari kantor berita Reuters, Jumat, 16 Oktober 2020.
Diberitakan sebelumnya, situasi politik di Malaysia kembali menghangat dengan Anwar Ibrahim mengklaim dirinya pantas menjadi PM Malaysia baru. Alasannya, dirinya sudah mengamankan dukungan mayoritas dari Parlemen Malaysia, 120 dari total 220 anggota.
Pertemuan dengan Raja Malaysia Selasa kemarin, klaim Anwar Ibrahim, adalah untuk menunjukkan bukti dukungan mayoritas yang ia punya. Sejumlah pihak skeptis dengan pernyataan Anwar Ibrahim, mencurigainya membual soal dukungan dari Parlemen Malaysia. Lucunya, pihak Istana Negara pun mencurigai Anwar Ibrahim karena dirinya tidak menunjukkan bukti konkrit saat pertemuan.
Perdana Menteri Malyasia, Muhyiddin Yassin, menanggapi diplomatis soal langkah Anwar Ibrahim menemui Raja Malaysia. Ia mengatakan, jadi atau tidaknya Anwar Ibrahim sebagai PM baru adalah keputusan Raja dan ia yakin Raja akan mengambil keputusan yang tepat.
"Saya tidak mau mengomentari apa saja yang dilakukan Anwar Ibrahim di Istana Negara. Hal yang bisa saya katakan, saya percayakan urusan itu kepada Raja Malaysia. Raja orang berpengalaman dan punya caranya sendiri," ujar Muhyiddin Yasin pada Selasa kemarin.
Sebagai catatan, di Malaysia, peran raja umumnya lebih ke sisi seremonial. Namun, dalam pemerintahan, ia bisa menunjuk PM Malaysia baru yang dirasa bisa mengendalikan mayoritas.
PM Malaysia saat ini, Muhyiddin Yasin, pun hasil ditunjuk oleh Raja Malaysia menyusul runtuhnya administrasi Mahathir Mohamad karena perhitungan politis yang salah. Muhyiddin Yasin, diam-diam, berhasil mencaplok dukungan dari pihak Mahathir Mohamad.
ISTMAN MP | REUTERS