TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Cina menuding pemerintah Amerika Serikat mencoba mengganggu stabilitas Tibet.
Pernyataan ini keluar setelah pemerintahan Presiden Donald Trump menunjuk seorang pejabat senior bidang Hak Asasi Manusia sebagai koordinator khusus untuk isu Tibet.
Menteri Luar Negeri Amerika, Mike Pompeo, mengumumkan Robert Destro, asisten menlu bidang demokrasi dan hak asasi manusia dan buruh, menempati posisi tambahan itu. Posisi ini kosong sejak awal pemerintahan Presiden Donald Trump pada 2017.
Selama ini, Cina secara konsisten menolak berhubungan dengan koordinator AS dan melihatnya sebagai bentuk gangguan terhadap urusan internalnya.
“Urusan Tibet adalah urusan Cina, yang tidak mengizinkan intervensi dari negara asing,” kata Zhao Lijian, juru bicara kementerian Luar Negeri Cina, seperti dilansir Reuters pada Kamis, 15 Oktober 2020.
Zhao mengatakan penunjukan koordinator untuk isu Tibet merupakan manipulasi politik untuk mengintervensi urusan internal Cina. “Itu mendestabilisasi Tibet. Cina menolak tegas ini,” kata Zhao dalam jumpa pers.
Destro bakal memimpin upaya AS mempromosikan dialog antara Cina dan Dalai Lama atau perwakilannya. Dia juga akan melindungi hak beragama, budaya, dan identitas bahasa warga Tibet. “Juga akan membela HAM agar dihormati,” kata Pompeo dalam pernyataannya.
Cina mengambil alih Tibet pada 1950 lewat apa yang disebutnya sebagai pembebasan damai untuk meninggalkan era lama.
Sumber