TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo, mengatakan negaranya bakal terbuka untuk memperpanjang perjanjian kontrol senjata nuklir New START , yang bakal berakhir pada Februari 2020.
Ini berdasarkan pembicaraan dengan Rusia, yang berlangsung baru-baru ini.
Baca Juga:
“Kami menyambut kesempatan untuk menyelesaikan perjanjian ini berdasarkan pemahaman yang tercapai pada beberapa pekan lalu soal kemungkinan untuk perpanjangan New START,” kata Pompeo seperti dilansir Reuters pada Rabu, 14 Oktober 2020.
Perjanjian antara AS dan Rusia ini pertama kali ditandatangan pada 8 April 2010. New START merupakan singkatan dari Strategic Arms Reduction Treaty.
Japan Times melansir perjanjian ini membatasi Rusia dan AS untuk memiliki maksimal 1,550 hulu ledak nuklir.
Juru runding AS, Marshall Billingslea, menatakan,”Kami bersedia memperpanjang perjanjian New START untuk periode tertentu asalkan mereka (Rusia) setuju pembatasan atau pembekuan pada senjata nuklir milik mereka.”
Menurut Billingslea, ada kesepakatan pada tingkat tertinggi pemerintahan kedua negara soal ini. Dia mengatakan ini dalam forum diskusi yang digelar Heritage Foundation, yang merupakan lembaga pemikir konservatif.
Soal ini, Deputi Menlu Rusia, Sergei Ryabkov, mengatakan permintaan AS untuk membekukan pekerjaan nuklir yang sedang berlangsung sebagai tidak bisa diterima.
“Jika Amerika setuju dengan dokumen yang kami serahkan kepada mereka, kesepakatan bisa tercapai besok,” kata Ryabkov kepada media Ria Novosti dari Rusia.
Sumber
https://www.reuters.com/article/us-usa-russia-armscontrol/u-s-ready-to-extend-arms-control-pact-based-on-understandings-with-russia-pompeo-idUSKBN26Z2B9
https://www.japantimes.co.jp/news/2020/10/14/world/us-new-start-nuclear-russia/