TEMPO.CO, Jakarta - Turki mengekspor peralatan militer ke negara sekutunya, Azerbaijan, dan jumlahnya meningkat enam kali lipat pada 2020 ini.
Turki mengekspor drone dan sejumlah peralatan militer yang nilainya mencapai sekitar US$77 juta atau sekitar Rp1,1 triliun pada September.
“Ekspor ini terjadi sebelum pecah konflik di wilayah Nagorno-Karabakh,” begitu dilansir Reuters mengutip data ekspor Turki pada Rabu, 14 Oktober 2020.
Menurut data dari Lembaga Eksportir Turki, yang menaungi sekitar 95 ribu perusahaan ekspor di 61 sektor, Azerbaijan membeli sekitar US$123 juta atau sekitar Rp1,8 triliun.
Azerbaijan membeli produk militer terkait pertahanan dan penerbangan selama sembilan bulan pertama tahun ini.
Mayoritas pembelian berupa drone atau pesawat nir-awak, peluncur roket, amunisi, dan jenis senjata lainnya.
Turki dan Azerbaijan sempat menggelar latihan militer bersama sebelum pecah perang di Nagorno-Karabakh.
“Azerbaijan berpaling ke Turki meminta bantuan dan tidak membuang waktu karena menyadari ancaman yang bakal muncul,” kata Turan Oguz, analis pertahanan berbasis di Istanbul.
Turan mengatakan Ankara bertekad membantu Baku dengan kebutuhan peralatan militer. "Kerja sama militer yang kuat antara Azerbaijan dan Turki bertambah kuat setiap harinya,” kata dia.
Soal konflik di Nagorno-Kabarabakh, yang merupakan wilayah Azerbaijan namun berpopulasi mayoritas etnis Armenia, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, meminta pasukan Armenia mundur dari wilayah konflik.
Pejabat pertahanan Azeri mengatakan mereka banyak menggukan drone militer Turki untuk menyerang pasukan Armenia. Turki mengembangkan sejumlah drone militer untuk operasi militer di Suriah, Irak, dan Libya.
Sumber