TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah negara di kawasan Eropa seperti Prancis, Inggris dan Spanyol mulai memperketat pembatasan kegiatan sosial di tengah bertambahnya kasus baru Covid-19 menjelang musim dingin.
Prancis menerapkan jam malam sedangkan sejumlah negara Eropa lainnya menutup sekolah, dan melibatkan siswa kedokteran untuk ikut membantu penanganan pasien Covid-19.
Eropa mencatat jumlah kasus baru harian Covid-19 mencapai sekitar seratus ribu kasus. Ini membuat Eropa melampaui Amerika Serikat, yang mencatat sekitar 51 ribu kasus Covid-19 per hari.
Presiden Prancis, Emmanuel Macron, mengumumkan penerapan jam malam di Paris dan sejumlah kota besar sejak Sabtu pekan lalu selama empat pekan. Ini berdampak pada kehidupan sekitar 30 persen dari total 67 juta populasi di sana.
Macron mengatakan penerapan jam malam ini berlaku menghentikan sementara kegiatan pesta dan berbagai kegiatan ramai lainnya pada malam hari, yang berkontribusi pada penambahan kasus Covid-19.
“Kita akan mampu melewati ini jika kita bersatu,” kata Macron seperti dilansir Reuters pada Kamis, 15 Oktober 2020.
Sejumlah negara Eropa melonggarkan kegiatan publik pada musim panas untuk membantu pemulihan ekonomi, yang mengalami krisis karena gelombang pertama Covid-19.
Namun, normalisasi kegiatan publik ini justru berdampak pada meningkatnya jumlah kasus Covid-19 di berbagai negara Eropa.
Secara terpisah, Kanselir Jerman, Angela Merkel, mengatakan dia dan 16 pemimpin negara bagian setuju pada Rabu untuk memperketat kegiatan publik.
“Kita berada pada fase pertumbuhan kasus yang cepat. Jumlah kasus harian menunjukkan itu,” kata Merkel.
Sejumlah bar dan pub di Inggris dan Prancis menjadi tempat yang pertama diminta untuk tutup atau membatasi kegiatan terkait pembatasan baru kegiatan publik.
Paus Fransiskus juga menjaga jarak jari para jamaah yang berkunjung ke Vatikan terkait pandemi Covid-19.
Sedangkan Republik Czech, yang mengalami pandemi Covid-19 buruk di Eropa, telah menerapkan pengajaran jarak jauh dan berencana melibatkan mahasiswa kedokteran untuk ikut membantu. Rumah sakit juga berupaya memperbanyak ekstra kasur.
“Kami terkadang nyaris menangis,” kata Lenka Krejcova, kepala perawat di Slany Hospital dekat Prague. Sejumlah petugas berupaya mengubah bangsal umum untuk merawat pasien Covid-19.
Inggris, Prancis, Rusia, dan Spanyol mencatat lebih dari setengah jumlah kasus baru Covid-19 di Eropa selama sepekan hingga 11 Oktober.
Inggris mencatat 657 ribu kasus dengan jumlah korban meninggal lebih dari 43,200 orang. Sedangkan Prancis mencatat lebih 820 ribu kasus dengan 33 ribu orang lebih meninggal.
Sedangkan Rusia mencatat 1,34 juta kasus Covid-19 dengan 23,200 orang lebih meninggal. Spanyol mencatat lebih dari 900 ribu kasus dengan jumlah korban meninggal lebih dari 33,400 orang.
Sumber