TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Lebanon dan Israel memulai proses pembicaraan untuk menyelesaikan sengketa perbatasan maritim di sekitar Laut Mediterania.
Sumber di Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB mengatakan pembicaraan berlangsung di sebuah kantor lembaga internasional itu, yang terletak di antara kedua negara.
“Proses mediasi ini dilakukan oleh AS, yang telah mendorong proses negosiasi selama tiga tahun untuk menyelesaikan sengketa wilayah perairan Laut Mediterania, yang kaya akan gas alam,” begitu dilansir Reuters pada Rabu, 14 Oktober 2020.
Dua helikopter Lebanon terlihat membawa delegasi negara itu ke lokasi pertemuan. Delegasi Lebanon akan dipimpin pejabat militer. Sedangkan delegasi Israel dipimpin oleh kementerian energi.
Proses pembicaraan ini berlangsung beberapa pekan setelah AS menekan kelompok Hizbullah dengan mengenakan sanksi kepada politikus senior.
Soal pertemuan ini, Hizbullah mengatakan ini bukanlah tanda perdamaian dengan musuh lamanya. Kementerian Israel juga mengatakan ekspektasi soal ini harus bersifat realistis.
Sumber
https://www.reuters.com/article/us-lebanon-israel-border/lebanon-israel-start-talks-on-disputed-maritime-border-u-n-source-idUSKBN26Z0W7?il=0