TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Cina membuka front baru untuk menekan Taiwan dengan melontarkan serangkaian tuduhan dan pengakuan mata-mata asal pulau itu, yang disiarkan lewat siaran televisi.
Beijing mengecam Taiwan dan menyebutnya melakukan penjebakan dan membuat orang takut berkunjung ke Cina.
Cina memandang Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya dan berusaha agar pulau itu mau bergabung dengan mengerahkan sejumlah jet tempur mendekati wilayah udara rivalnya itu.
“Sejak Ahad malam, stasiun televisi pemerintah Cina menyiarkan sejumlah orang yang disebut sebagai mata-mata Taiwan, yang beroperasi di sana dan mengakui kejahatannya,” begitu dilansir Reuters pada Rabu, 14 Oktober 2020.
Pemerintah Cina lewat kampanye Thunder-2020 telah mengungkap ratusan kasus espionase yang melibatkan pasukan intelijen Taiwan untuk menginfiltrasi dan merusak negaranya.
Media Global Times, yang diterbitkan oleh Harian Rakyat dari Partai Komunis Cina mengatakan pengungkapan ini merupakan peringatan kepada pasukan separatis Taiwan.
Taiwan mengecam tindakan Cina dan menyebutnya sebagai jebakan. Ini dilakukan lewat penyiaran pengakuan orang-orang di televisi sebelum proses persidangan berlangsung.
Perdana Menteri Taiwan, Su Tseng-chang menuding Cina berupaya memfitnah dan menciptakan teror.
“Cina adalah negara otorites dan selalu melakukan infiltrasi dan merusak seperti ini. Sehingga dia berpikir orang lain melakukan hal sama. Mereka tidak tahu Taiwan sudah menjadi demokratis dan terbuka selama berpuluh tahun,” kata Su Tseng-chang.
Sumber
https://www.reuters.com/article/us-taiwan-china/china-uses-new-tactic-in-campaign-against-taiwan-with-spy-accusations-idUSKBN26Z0IA?il=0