Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Warga Palestina Telah 80 Hari Mogok Makan di Tahanan Israel, Mengapa?

image-gnews
Ilustrasi mogok makan. truthngo.org
Ilustrasi mogok makan. truthngo.org
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok Hak Asasi Manusia Israel, B'Tselem, melaporkan tentang seorang pria Palestina yang mogok makan hampir 80 hari lamanya dan saat ini sekarat. 

B'Tselem dalam pernyataannya kemarin, 12 Oktober 2020 menjelaskan , pria Palestina bernama Maher Al-Akhras, 49 tahun mogok makan sejak ditangkap aparat Israel pada akhir Juli 2020. 

Dilansir dari Al Jazeera, Al-Akhras ditangkap di dekat Nablus dan ditempatkan dalam “penahanan administratif”, yakni tempat penahanan warga Palestina tanpa dakwaan. 

Al-Akhras, menikah dan memiliki enam anak mogok makan untuk memprotes kebijakan Israel menangkap dan menahan dirinya dengan tuduhan sebagai jaringan dari kelompok bersenjata. Sebelumnya dia sudah beberapa kali ditangkap Israel. 

Penangkapan Al-Akhras mendapat perhatian sekitar 40 warga Palestina dengan melakukan unjuk rasa di Ramallah, Tepi Barat kemarin. 

Seorang pengunjuk rasa, Khader Adnan meminta lembaga internasional dan para pemimpin Palestina untuk menekan Israel atas penangkapan dan penahanan Al-Akhras. 

“Lakukan lebih banyak dalam beberapa jam mendatang.Kami berada di tahap kritis, “kata Adnan. 

Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh bersuara dengan menuntut pembebasan segera Al-Akhras, seperti dilansir dari kantor berita WAFA.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Al-Akhras yang mogok makan dipindahkan pada awal September 2020 lalu ke Kaplan Medical Center, di selatan Tel Aviv, Israel. Pengacaranya telah mengajukan banding pada beberapa kesempatan ke Mahkamah Agung Israel untuk pembebasannya, termasuk pada sidang kemarin. 

Pengadilan tinggi Israel mengatakan kasus tersebut masih dalam peninjauan, menurut ringkasan sidang yang dilihat oleh kantor berita AFP.

Palestina dan kelompok Hak Asasi Manusia (HAM) mengatakan penahanan administratif yang diwarisi dari mandat Inggris, melanggar hak untuk proses hukum karena mereka untuk waktu yang lama ditahan tanpa dituntut, diadili, atau dihukum.

“Penahanan administratif adalah kejahatan dan harus diakhiri. Kami meminta Israel bertanggung jawab penuh atas hidupnya dan menyerukan pembebasannya segera, “kata Qadura Fares, dari Klub Tahanan Palestina pekan lalu.

Laporan B'Tselem  mencatat ada sekitar 355 warga Palestina ditahan di bawah perintah penahanan administratif pada Agustus tahun ini, termasuk dua anak di bawah umur.

FARID NURHAKIM | AL JAZEERA

Sumber:
https://www.aljazeera.com/news/2020/10/12/palestinian-on-hunger-strike-in-israeli-jail-on-verge-of-death

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

22 menit lalu

Petugas kepolisian menahan pengunjuk rasa pro-Palestina di Universitas Texas, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Austin, Texas, AS 24 April 2024. REUTERS/Nuri Vallbona
Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

Ribuan pengunjuk rasa ikut protes yang dimpimpin kelompok-kelompok Yahudi untuk perdamaian di Brooklyn, New York, mendesak AS berhenti kirim senjata ke Israel.


Sempat Diboikot terkait Israel, Unilever Indonesia Sebut Kinerja Perusahaan Membaik

4 jam lalu

Benjie Yap. Foto: Linkedin
Sempat Diboikot terkait Israel, Unilever Indonesia Sebut Kinerja Perusahaan Membaik

Presiden Direktur Unilever Indonesia, Benjie Yap menyatakan kinerja perusahaan tersebut saat ini membaik. Sempat diterpa boikot, diduga terkait Israel


Tolak Proyek Cloud untuk Israel, 50 Karyawan Google Akhirnya Dipecat

5 jam lalu

Kantor pusat Google di Mountain View, California, Amerika Serikat. (theverge.com)
Tolak Proyek Cloud untuk Israel, 50 Karyawan Google Akhirnya Dipecat

Google menjalin kerja sama dengan Israel lewat kontrak Project Nimbus untuk layanan komputasi awan atau cloud senilai hampir Rp 20 triliun.


Jamaika secara Resmi Mengakui Palestina sebagai Negara

18 jam lalu

Gang bendera di markas besar PBB Eropa terlihat selama Dewan Hak Asasi Manusia di Jenewa, Swiss, 11 September 2023. REUTERS/Denis Balibouse
Jamaika secara Resmi Mengakui Palestina sebagai Negara

Jamaika secara resmi mengumumkan pengakuan Palestina sebagai sebuah negara setelah musyawarah kabinet.


Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

20 jam lalu

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan berbicara kepada anggota Dewan Keamanan dalam pertemuan untuk mengatasi situasi di Timur Tengah, termasuk masalah Palestina, di markas besar PBB di New York City, New York, AS, 18 April 2024. REUTERS /Eduardo Muno
Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

Perwakilan Rusia menilai Amerika Serikat menunjukkan sikap aslinya dengan memveto permintaan Palestina untuk menjadi anggota PBB.


Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

1 hari lalu

Ismail Haniyeh REUTERS
Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

Qatar menyatakan tetap berkomitmen dalam upaya memediasi gencatan senjata antara Hamas dan Israel.


Kampus-kampus AS Diguncang Unjuk Rasa Pro - Palestina, Mahasiswa Ditangkapi

2 hari lalu

Puluhan aktivis pembela HAM dan tokoh masyarakat bersama Amnesty International Indonesia menggelar aksi unjuk rasa Menolak Kejahatan Kemanusian di Gaza di depan Kedubes AS, Jakarta, Jumat 27 Oktober 2023. Dalam aksinya para aktivis menyerukan negara-negara sekutunya seperti Amerika Serikat harus didesak untuk memastikan Israel menghentikan serangan besar-besaran ke Gaza sekaligus mengakhiri penindasan sistem Apartheid kepada warga Palestina. TEMPO/Subekti.
Kampus-kampus AS Diguncang Unjuk Rasa Pro - Palestina, Mahasiswa Ditangkapi

Polisi menangkapi mahasiswa di New York University yang berunjuk rasa mendukung Palestina.


Kuburan Massal Kembali Ditemukan di Gaza, Berisi 210 Jasad dari Khan Younis

3 hari lalu

Petugas menguburkan warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel, setelah jenazah mereka dibebaskan oleh Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di kuburan massal di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 30 Januari 2024. Lusinan warga Palestina yang tidak diketahui identitasnya dimakamkan di pemakaman massal di Gaza setelah pemerintah Israel menyerahkan jenazah yang mereka simpan di Israel. REUTERS/Mohammed Salem
Kuburan Massal Kembali Ditemukan di Gaza, Berisi 210 Jasad dari Khan Younis

Badan layanan darurat Palestina telah menemukan 210 jasad di kuburan massal di Kompleks Medis Nasser di Kota Khan Younis, Gaza selatan


Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah, Serukan Dialog dan Diplomasi

3 hari lalu

Paus Fransiskus memimpin doa Angelus di Vatikan, 17 Desember 2023. REUTERS/Guglielmo Mangiapane
Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah, Serukan Dialog dan Diplomasi

Paus Fransiskus pada Ahad mengemukakan kekhawatiran mengenai situasi di Timur Tengah serta menyerukan untuk terus dilakukan dialog dan diplomasi.


AS akan Jatuhkan Sanksi pada Batalion Israel atas Pelanggaran HAM, Netanyahu: Saya Lawan!

3 hari lalu

PM Israel Benyamin Netanyahu dan istrinya, Sara. REUTERS
AS akan Jatuhkan Sanksi pada Batalion Israel atas Pelanggaran HAM, Netanyahu: Saya Lawan!

PM Israel Benjamin Netanyahu akan melawan sanksi apa pun yang menargetkan unit militer Israel atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia.