Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

(Eksklusif) Parti Liyani Bercerita Soal Kemenangan Melawan Bos Bandara Changi

image-gnews
Parti Liyanti, Tenaga Kerja Indonesia di Singapura yang berhasil mengalahkan Chairman Changi Group dalam persidangan terkait dugaan pencurian (sumber: Home)
Parti Liyanti, Tenaga Kerja Indonesia di Singapura yang berhasil mengalahkan Chairman Changi Group dalam persidangan terkait dugaan pencurian (sumber: Home)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tenaga kerja Indonesia di Singapura, Parti Liyani, menjadi sorotan beberapa waktu lalu karena keberhasilannya memenangkan proses hukum atas tuduhan pencurian. Tidak main-main, kala itu lawannya adalah Liew Mun Leong, Chairman of Changi Airport Group, yang belakangan mengundurkan diri setelah dikalahkan Parti Liyani.

Via pesan Whatsapp kepada Tempo, Senin, 12 Oktober 2020, Parti Liyani bercerita dari awal hingga akhir perihal bagaimana ia bisa memenangkan proses hukum yang ia jalani. Semua itu, kata Parti Liyani, bermula ketika dirinya dibawa ke kantor Kepolisian Singapura tanpa tahu apa yang terjadi pada 2016 lalu.

Parti Liyanti, Tenaga Kerja Indonesia di Singapura yang berhasil mengalahkan Chairman Changi Group dalam persidangan terkait dugaan pencurian (sumber: Home)

1. Dibawa ke Kantor Polisi, Dituduh Mencuri
"Ketika saya dibawa ke kantor polisi, saya menyatakan bahwa saya tidak bersalah, saya tidak mencuri," ujar Parti Liyani, mencoba mengingat lagi perkaranya. Kala itu proses investigasinya sangat singkat dan ia tidak menyangka belakangan akan menjadi sangat panjang hingga tahun 2020.

Parti Liyani ingat betul dirinya dituduh mencuri tiga kardus berisi barang-barang mewah. Beberapa di antaranya adalah tas merk Prada, Jam tangan Ferald Genta, ratusan potong baju, alat dapur, serta perhiasan. Nilainya, berdasarkan berkas dakwaan, nyaris mencapai Rp400 juta.

Kepada polisi, Parti Liyani bersikeras bahwa ia tidak mencuri kardus-kardus itu karena ketiganya masih berada di rumah. Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa beberapa barang di kardus itu memang miliknya. Ada barang yang diberikan oleh Liew Mun Leong (ia panggil Sir), ada yang dibeli sendiri, ada juga dari teman.

"Untuk barang-barang yang bisa saya kenali, saya berikan penjelasan. Setelah saya diperbolehkan untuk melihat barang-barangnya secara langsung bersama pengacara, baru saya lebih yakin dalam memberikan penjelasan," ujar Parti Liyani yang baru bisa melihat barang bukti secara langsung jelang persidangan.

2.Dibantu Teman dari Dubai
Untuk membantu menyakinkan hakim bahwa dirinya tak bersalah, Parti Liyani memanggil beberapa saksi. Salah satunya adalah teman dari Dubai bernama Diah. Di persidangan, Diah memberikan keterangan soal dompet milik Partai Liyani yang diklaim Liew Mun Leong sebagai miliknya. Padahal, dompet itu dari Diah.

"Selain itu, ada saksi ahli yang memberikan kesaksian mengenai pisau dapur yang saya beli di sebuah toko second hand. Kami juga memanggil ahli jam tangan," ujar Parti Liyani. 3.

3.Menyembunyikan Kasus Dari Keluarga
Parti Liyani tidak mau keluarganya khawatir akan proses hukum yang ia jalani. Semua jalannya proses hukum di Singapura ia sembunyikan kecuali kepada adiknya. Walau begitu, Parti Liyani menyampaikan kepada ibunya bahwa dirinya tak bisa mengirim uang dulu karena harus menjalani proses hukum dan sudah dipecat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Sekarang mereka sudah tahu karena ada wartawan TV yang tiba-tiba mendatangi rumah keluarga saya dan menyampaikan bahwa saya memenangkan kasus di Singapura," ujar Parti Liyani yang diminta segera pulang ke Indonesia oleh ibunya.

4.Tidak Menyerah Valau Divonis 26 Bulan
Parti Liyani tidak langsung memenangkan proses hukumnya. Di Pengadilan tahap pertama, Maret 2019, ia divonis 26 bulan penjara atas tuduhan pencurian. Dalam dakwaan, ia disebut mencuri barang senilai 34 ribu Dollar Singapura (Rp369 juta).

Parti Liyani berkata, dirinya sangat marah saat itu, namun tidak menyerah dan memutuskan banding di mana ia menang. "Saya tidak pernah sekalipun berpikir mengaku bersalah walau jalannya persidangan makan waktu lama," ujar Parti Liyani.

Selama proses hukum berjalan, Parti Liyani mentap di rumah aman Humanitarian Organization for Migration Economics (HOME). Di sana, ia membantu sesama pekerja migran, mulai dari urusan administrasi hingga proses hukum yang serupa dengannya. Hal itu, kata Parti Liyani, untuk menyibukkan diri dan berpikir positif.

5. Tidak Jera Kerja di Singapura
Ketika dinyatakan tidak bersalah dalam proses banding, Parti Liyani mengaku sangat bahagia dan langsung berterima kasih kepada semua pihak yang membantunya. Kepada Tempo, Parti Liyani berkata dirinya akan pulang ke Indonesia setelah semua urusan legal beres, namun menegaskan dirinya tak jera kerja di Singapura.

"Saya ingin selalu dekat dengan ibu saya...Mungkin saya akan buka warung kecil sambil menjaga ibu saya," ujar Parti Liyani yang sudah bekerja untuk keluarga Liew Mun Leong selama 9,5 tahun, dari Maret 2007 hingga Oktober 2016.

Untuk mereka yang akan bekerja di Singapura juga sepertinya, Parti Liyani menyarankan untuk siap mental dan pengetahuan. Terutama, kata ia, soal tata cara bekerja di luar negeri karena situasinya berbeda 180 derajat. "Kalau mental sudah kuat, apapun yang dialami di luar negeri tak akan terasa berat. Positif saja," ujarnya.

ISTMAN MP

Untuk wawancara lengkap antara Tempo dengan Parti Liyani:
https://majalah.tempo.co/read/161602/gugatan-dari-nganjuk

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Hal Mengenai Kecelakaan di Jembatan Baltimore

22 jam lalu

Bagian dari jembatan Francis Scott Key yang runtuh setelah ditabrak kapal kontainer Dali di Baltimore, Maryland, AS, 26 Maret 2024. Insiden ini menyebabkan sebagian besar Jembatan Francis Scott Key runtuh yang menyebabkan beberapa kendaraan yang melintasi terperosok ke Sungai Patapsco. U.S. Army Corps of Engineers/Handout via REUTERS
5 Hal Mengenai Kecelakaan di Jembatan Baltimore

Jembatan Francis Scott Key ditabrak Kapal Kargo Dali di sepanjang Interstate 695, Baltimore, Maryland pada Selasa, 26 Maret 2024


Singapura Kirim Tim Bantu Investigasi Jembatan Ambruk di Baltimore

1 hari lalu

Pemandangan udara dari kapal kargo Dali yang menabrak Jembatan Francis Scott Key, menyebabkannya runtuh di Baltimore, Maryland, AS, 26 Maret 2024. Maryland National Guard/Handout via REUTERS
Singapura Kirim Tim Bantu Investigasi Jembatan Ambruk di Baltimore

Biro Investigasi Keselamatan Transportasi Singapura mengirimkan tim penyelidik untuk membantu penyelidikan jembatan ambruk di Baltimore, AS


Kedutaan Besar Singapura Buka Puasa Bersama Anak Yatim di Masjid Istiqlal

2 hari lalu

Ilustrasi keluarga berbuka puasa Ramadan bersama di dalam rumah mereka di tengah wabah Virus Corona di Jakarta. TEMPO/Subekti.
Kedutaan Besar Singapura Buka Puasa Bersama Anak Yatim di Masjid Istiqlal

Kedutan Besar Singapura melanjutkan tradisi melakukan acara buka puasa bersama di Masjid Istiqlal yang diikuti 100 anak yatim.


Angka Kecelakaan Lalu Lintas Melonjak, Polri Imbau Masyarakat Tingkatkan Kewaspadaan

2 hari lalu

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Trunoyudo Wisnu Andiko memberikan keterangan pers di lingkungan Markas Besar Polri pada Rabu, 6 Maret 2024. Tempo/ Adil Al Hasan
Angka Kecelakaan Lalu Lintas Melonjak, Polri Imbau Masyarakat Tingkatkan Kewaspadaan

Polri mencatat jumlah korban meninggal akibat kecelakaan mencapai 54 orang, sedangkan korban luka berat sebanyak 70 orang.


Gangguan Kamtibmas pada 24-25 Maret Meningkat 84,98 Persen, Polri Sebut Didominasi Curat dan Narkotika

2 hari lalu

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) DivHumas Polri Brigjen Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko, Jumat (19/1/2024). (ANTARA/Laily Rahmawaty)
Gangguan Kamtibmas pada 24-25 Maret Meningkat 84,98 Persen, Polri Sebut Didominasi Curat dan Narkotika

Polisi mencatat ada lima aksi kriminal yang mendominasi gangguan kamtibmas.


Pencuri Sepeda Motor di Pondok Aren Babak Belur Dihajar Warga, Tak Mengaku Kalau Hendak Mencuri

2 hari lalu

Ilustrasi pencurian sepeda motor. dailyrecord.co.uk
Pencuri Sepeda Motor di Pondok Aren Babak Belur Dihajar Warga, Tak Mengaku Kalau Hendak Mencuri

Pencuri itu dipergoki sudah berada di dalam rumah dan berada di samping sepeda motor yang mau dicuri. Babak belur dihajar warga.


Jepang Tertarik Kembangkan Proyek untuk IKN, dari Lift hingga Teknologi Smart City

2 hari lalu

Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi dalam acara jumpa wartawan di kantor Kedutaan Besar Jepang, Jakarta Pusat pada Senin, 25 Maret 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Jepang Tertarik Kembangkan Proyek untuk IKN, dari Lift hingga Teknologi Smart City

Jepang telah menyampaikan 25 surat pernyataan niat untuk kerja sama pembangunan di IKN.


Jembatan Baltimore AS Ambruk setelah Ditabrak Kapal Kargo, 7 Orang dalam Pencarian

3 hari lalu

Pemandangan Jembatan Francis Scott Key setelah runtuh, di Baltimore, Maryland, AS, dalam gambar ini dirilis pada 26 Maret 2024. Harford County MD Fire & EMS/Handout via REUTERS
Jembatan Baltimore AS Ambruk setelah Ditabrak Kapal Kargo, 7 Orang dalam Pencarian

Jembatan Francis Scott Key sepanjang 2,57 kilometer di Kota Baltimore, Maryland, Amerika Serikat ambruk setelah ditabrak kapal kargo asal Singapura


Pencurian Modus Pecah Kaca Mobil di Pertokoan Grand Galaxy Bekasi, Korban Diduga Rugi Rp 20 Juta

3 hari lalu

Mobil korban pencurian dengan modus pecah kaca mobil di Jalan Kemang Selatan, Jakarta Selatan pada Rabu (22/7/2020) malam. (ANTARA/HO-Pokja Jakarta Selatan)
Pencurian Modus Pecah Kaca Mobil di Pertokoan Grand Galaxy Bekasi, Korban Diduga Rugi Rp 20 Juta

Berdasarkan catatan Tempo, dalam sebulan terakhir sedikitnya ada lima kali pencurian dengan modus pecah kaca mobil di kawasan Bekasi.


Singapura Minta Kedubes Israel Hapus Unggahan Soal Palestina, Apa Isinya?

3 hari lalu

Warga Palestina berkumpul untuk menerima makanan gratis saat penduduk Gaza menghadapi krisis kelaparan, selama bulan suci Ramadhan, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Jabalia di Jalur Gaza utara 19 Maret 2024. REUTERS/Mahmoud Issa
Singapura Minta Kedubes Israel Hapus Unggahan Soal Palestina, Apa Isinya?

Israel mengunggah tulisan di media sosial tentang Palestina yang dinilai menyinggung. Singapura meminta unggahan tersebut dihapus.