TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Amerika Serikat melanjutkan rencana penjualan tiga paket senjata canggih ke Taiwan.
Rencana ini telah diberitahu kepada Kongres pada beberapa hari ini untuk mendapatkan persetujuan.
Lima sumber di kalangan pemerintahan AS membenarkan rencana penjualan ini seiring ancaman retaliasi dari Cina.
“Ada tujuh sistem senjata canggih yang akan diekspor ke Taiwan,” begitu dilansir Reuters pada Selasa, 13 Oktober 2020.
Langkah pemerintah AS ini kemungkinan bakal membuat Cina marah, yang menganggap Taiwan sebagai provinsi yang mencoba membelot.
Para pemimpin Senat untuk hubungan luar negeri dan majelis rendah AS untuk urusan luar negeri telah mendapat pemberitahuan soal rencana penjualan ini.
Pemerintah AS lewat kementerian Luar Negeri, yang mengawasi penjualan senjata canggih ke negara lain, telah menyetujui rencana penjualan itu.
Sistem senjata yang akan dijuala adalah peluncur roket berbasis truk buatan Lockheed Martin, yang disebut Sistem Roket Artileri Bergerak.
Lalu, rudal jarak jauh udara ke darat buatan Boeing yang disebut SLAM-ER.
Juga ada penjualan sensor eksternal untuk jet tempur F-16, yang memungkinkan pengiriman gambar dan data secara real-time dari pesawat ke stasiun bumi.
AS juga bakal menjual sejumlah drone besar pemantau canggih, rudal Harpoon anti-kapal, dan ranjau bawah laut untuk menghadang pendaratan kapal amfibi. Ini akan dibahas di Kongres AS secepatnya.
Soal ini, juru bicara kementerian Luar Negeri Amerika mengatakan pemerintah tidak akan membantah atau membenarkan rencana ini hingga mendapat persetujuan dari Kongres.
Sumber
https://www.reuters.com/article/us-usa-taiwan-arms-exclusive/white-house-moves-forward-on-three-arms-sales-to-taiwan-sources-idUSKBN26X246?il=0