TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin oposisi Malaysia, Anwar Ibrahim, akan membuat pengumuman penting pada Selasa, 13 Oktober 2020, setelah bertemu dengan raja Malaysia mengenai dukungan mayoritas di parlemen seperti yang diklaimnya.
Anwar Ibrahim menyatakan memiliki dukungan mayoritas di parlemen untuk menggantikan PM Muhyiddin Yassin.
“Anwar Ibrahim bakal menggelar konferensi pers pada pukul empat sore setelah bertemu dengan Yang Dipertuan Agung,” kata Fahmi Fadzil, direktur komunikasi, seperti dilansir Reuters pada Selasa, 13 Oktober 2020.
Anwar sempat menyatakan dukungan mayoritas ini pada bulan lalu. Dia mengatakan mendapat dukungan untuk membentuk pemerintah baru.
Anwar Ibrahim terlihat memasuki Istana pada sekitar pukul 10.30 pagi waktu setempat. Dia meninggalkan Istana setelah pertemuan berlangsung sekitar satu jam seperti dilansir kantor berita Bernama.
Jika Anwar berhasil mendapatkan jabatan Perdana Menteri Malaysia, ini merupakan puncak karir politiknya selama 22 tahun. Dia pernah menjalani penjara selama nyaris 10 tahun dalam kasus sodomi, yang telah dibantahnya. Belakangan raja Malaysia memberinya pengampunan pada 2018 dan membebaskannya dari penjara.
Pengamat politik, Shazwan Mustafa, mengatakan jika klaim Anwar Ibrahim ini tidak menjadi kenyataan maka itu akan berdampak pada kredibiltiasnya. “Itu bisa mendorong blok oposisi mencari kandidat PM lain,” kata Mustafa.
Sumber