TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Donald Trump telah dipastikan negatif dari COVID-19 dan tidak menular. Hal tersebut dinyatakan oleh tim medis Gedung Putih, tepat 10 hari sejak Donald Trump pertama kali dinyatakan positif COVID-19.
"Hasil tes dan data klinis dari laboratorium mengindikasikan kecilnya kemungkinan replikasi virus," ujar Dokter Gedung Putih, Sean Conley, dikutip dari kantor berita Reuters, Selasa, 13 Oktober 2020.
Di sisi lain, negatifnya Donald Trump atas COVID-19 memberinya ruang untuk kembali melanjutkan kampanye. Apalagi, dia sudah tertinggal beberapa hari akibat harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Militer Walter Reed.
Donald Trump memulai kampanye pada Senin malam, waktu Amerika, dengan hadir di Sanford, Florida. Ia kemudian akan lanjut ke Pennysylvania serta Iowa. Ketiganya adalah negara bagian yang berpotensi memberikan suara besar ke Donald Trump pada Pilpres Amerika nanti.
"Sekarang kalian memiliki Presiden Amerika yang tidak harus bersembunyi di ruang bawah tanah, tidak seperti lawannya," ujar Donald Trump pekan lalu sekaligus menyindir rivalnya, Capres Partai Demokrat Joe Biden, yang sangat patuh terhadap protokol kesehatan.
Dengan sembuhnya Donald Trump dari COVID-19, debat Capres AS berikutnya berpotensi digelar lagi. Sebelumnya, Komisi Penyelenggara Debat Pilpres Amerika mengagendakan debat digelar secara virtual agar Donald Trump dan Joe Biden tidak perlu berhadapan langsung. Apalagi, saat itu, status kesehatan Donald Trump belum jelas.
Belakangan, debat tersebut dibatalkan. Donald Trump menolak hadir di debat tersebut karena menurutnya debat virtual bukan debat sungguhan dan ia khawatir microphone-nya akan bisa dimatikan dengan mudah. Selain itu, ia merasa sudah sehat sehingga tidak ada alasan debat digelar secara virtual.
ISTMAN MP | REUTERS