TEMPO.CO, Jakarta - Pasukan keamanan pemerintah Filipina kemarin menangkap seorang perempuan, WNI di Jolo, Sulu yang diyakini sebagai pelaku bom bunuh diri pada 24 Agustus lalu.
Selain Cici, pasukan keamanan Filipina juga menangkap dua orang lainnya yakni Indah Nurhainia sebagai istri seorang pemimpin di kelompok Abu Sayyaf, Ben Tatoo dan Fatima Sandra Jimlani, istri anggota Kelompok Abu Sayyaf, Jahid Jam.
Kantor berita Filipina, 10 Oktober 2020 melaporkan pernyataan Komandan Pasukan Gabungan Filipina William Gonzales bahwa Rullie berada di urutan teratas dalam daftar operasi pengejaran terhadap teroris asing di Sulu setelah peristiwa dua ledakan bom di Jolo pada 24 Agustus lalu.
"Rullie yang pertama dalam daftar kami sejak kami menerima laporan intelijen bahwa dia akan melakukan bom bunuh diri setelah kematian (suaminya) Andi Baso yang dilaporkan dilumpuhkan saat pertempuran 29 Agustus 2020 lalu dengan dua Batalyon Pengintai Brigade 1102 di Patikul, Sulu," kata Gonzales.
Rullie merupakan istri teroris Indonesia Andi Baso yang tewas dalam bentrokan bersenjata dengan pasukan pemerintah Filipina di Sulu.
Rullie diyakini sebagai anak perempuan dari pasangan suami istri warga Indonesia yang diduga sebagai tersangkap peristiwa ledakan bom kembar di Katedral Gunung Karmel di Jolo pada 27 Januari 2019.
Rullie dan dua perempuan dari kelompok Abu Sayyaf di rumah Tatoo di Barangay Asturias di Jolo dini hari kemarin. Ditemukan sabuk bom pipa dan material alat peledak rakitan saat penangkapan itu.