TEMPO.CO, Jakarta - Pedagang berlian Israel, Zvi Shimshi, berangkat menuju Uni Emirat Arab atau UEA untuk membuka perusahaan di Dubai. Ini merupakan pusat perdagangan regional dan menjadi pusat perdagangan utama batu mulia di Timur Tengah.
Shimshi melakukan itu pada pekan ketika Israel dan Uni Emirat Arab atau UEA menormalisasi hubungan pada Agustus 2020.
Channel News Asia melansir dia termasuk 38 warga Israel, yang menurut Dubai Multi Commodities Centre atau DMCC menghubungi badan itu untuk membuka usaha. DMCC merupakan rumah bagi Dubai Diamond Exchange, yang memfasilitasi bisnis berlian di negara itu.
“Peristiwa ini menjadi tanda bahwa pergeseran politik regional dapat mengubah dinamika perdagangan global,” begitu dilansir Channel News Asia pada Rabu, 7 Oktober 2020.
Pedagang di Dubai mengatakan mereka dibanjiri pertanyaan dari orang Israel, yang secara tradisional berdagang berlian di Antwerpen, Belgia. Ini merupakan pusat perdagangan berlian kasar dan halus terbesar dunia.
Perusahaan Afrika Selatan yaitu Trans Atlantic Gems Sales atau TAGS, yang melakukan lelang dan penawaran berlian di Dubai, mendapat hampir 50 perusahaan Israel yang tertarik untuk berpartisipasi dalam tender dan mendaftar di perusahaan ini hanya dalam beberapa pekan.
“Ini adalah pengubah permainan besar-besaran,“ kata Anthony Peters kepada Reuters dan dikutip Channel News Asia.
Sekitar US$21,2 miliar atau sekitar Rp312,5 triliun berlian diperdagangkan pada 2019 di Dubai menurut catatan DMCC.
Sedangkan di Israel, perdagangan berlian tercatat sekitar US$12 miliar atau setara Rp176,8 triliun. Kedua negara adalah pusat perdagangan berlian utama di kawasan Timur Tengah.
Sebelum normalisasi hubungan antara UEA dan Bahrain dengan Israel berlangsung, yang difasilitasi Amerika Serikat, perdagangan antara pusat bisnis berlian itu terbilang kecil dan bersifat rahasia.
Ini disebabkan faktor politik regional yang sensitif. Transaksi diproses melalui negara ketiga atau berisiko dihentikan oleh bank UEA jika koneksi dengan Israel terlihat.
UEA telah membatalkan Undang-Undang yang melarang perdagangan dengan Israel. Pejabat Israel juga menyebut peluang ekonomi signifikan yang tercipta oleh pembukaan hubungan itu. Normalisasi ini memungkinkan penerbangan langsung antara kedua negara.
“Anda akan melihat pedagang dari Israel datang berbondong-bondong ke Dubai untuk membeli berlian,“ kata David Zabinsky, kepala eksekutif perusahaan jasa berlian Dubai, TRIGEM. Dia mengatakan perusahaan itu telah menerima panggilan telepon yang tak terhitung dari warga Israel.
FARID NURHAKIM | CHANNEL NEWS ASIA
Sumber: