TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu negara di Uni Eropa yang membutuhkan pasokan obat remdesivir untuk penanganan pasien Covid-19 adalah Belanda.
“Stok remdesivir sudah habis,” kata Martijn Janssen, juru bicara kementerian Kesehatan Belanda, yang meyakini pasokan baru akan segera tiba seperti dilansir Reuters pada Rabu, 7 Oktober 2020.
Janssen mengatakan jumlah pasien Covid-19 meningkat di sejumlah rumah sakit. “Sehingga permintaan akan remdesivir juga meningkat,” kata dia.
Soal ini, Kepala Komersil Gilead, Johanna Mercier, mengatakan,”Kami ingin memastikan tidak hanya pasokan cukup tapi juga semua orang punya akses ke obat ini di seluruh Eropa.”
Obat anti-virus remdesivir ini disebut bisa memperpendek masa pemulihan pasien Covid-19 di rumah sakit.
Saat ini, remdesivir dan steroid dexamethasone merupakan dua obat yang mendapat otorisasi untuk digunakan bagi pasien Covid-19 di Uni Eropa.
Dua jenis obat ini telah digunakan untuk mengobati Presiden AS, Donald Trump, yang juga mendapatkan obat eksperimen tambahan.
Menteri Kesehatan Polandia, Adam Niedzielski, mengatakan stok obat ini menipis di negaranya.
Sedangkan Spanyol, yang memiliki tingkat infeksi tertinggi di Eropa, memiliki cukup dosis untuk beberapa pekan ke depan.
Sedangkan Inggris telah menjatah penggunaan remdesivir untuk pasien yang paling membutuhkan. Gilead menetapkan harga satu paket remdesivir per pasien seharga US$2,340 atau sekitar Rp34,5 juta.
Sumber